Suara.com - Jemaah haji asal Indonesia tak perlu khawatir ketika kondisi kesehatannya menurun saat berada di Mekah. Ada deretan fasilitas kesehatan yang bisa dimanfaatkan selama ibadah haji 2022. Apa saja? Simak ulasan berikut ini.
Mengutip laman resmi Saudi Gazette, Indonesia merupakan negara dengan alokasi kuota terbesar pada ibadah haji tahun 2022. Indonesia mendapat kuota 100.051 jemaah.
Kuota terbesar berikutnya diikuti Pakistan dengan 81.132 jemaah, India dengan 79.237 jemaah dan Bangladesh dengan 57.585 jemaah. Sementara yang terendah jadi milik Angola dengan 23 jemaah saja.
Banyaknya warga Indonesia yang akan melaksanakan ibadah haji membuat Kementerian Kesehatan membuka pelayanan KKHI atau Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Mekah.
"Harapan kami, jemaah haji indonesia dapat dilayani dengan sebaik baiknya kebutuhan kesehatannya oleh tenaga kesehatan Indonesia, di fasilitas pelayanan yang disediakan oleh pemerintah," kata Kepala Pusat Haji Kementerian Kesehatan, dr. Budi Sylvana, MARS dalam laman Sehat Negeriku.
KKHI di Mekkah iniisetara dengan Rumah Sakit tipe B yang beroperasi selama 24 jam. Berikut ini layanan yang bisa dimaksimalkan jemaah haji asal Indonesia.
Layanan IGD
Pasien yang datang ke KKHI akan dibawa ke layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pasien akan menjalani triase atau pemeriksaan untuk menentukan level kondisi, mulai dari kategori hijau, kuning, merah atau hitam,
Kepala IGD KKHI Mekah, dr. Andi Edu Surahmat, menjelaskan jika kategori merah, maka pasien termasuk dalam kondisi gawat. Lalu, jika hijau masuk kategori aman, lalu kuning berada di antara gawat dan aman. Sementara jika hitam adalah kategori meninggal dunia.
Baca Juga: Tips Jitu Anti Ketinggalan Barang di Bus, Jemaah Haji 2022 Jangan Panik!
Peralatan di IGD