Suara.com - PM Australia Anthony Albanese mengatakan dia akan mencari pertimbangan sebelum memutuskan apakah akan menerima undangan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk berkunjung ke Kyiv.
Duta besar Ukraina untuk Australia, Vasyl Myroschnychenk, membenarkan bahwa Presiden Zelenskyy sudah mengirimkan undangan resmi kepada PM Albanese untuk mengunjungi negara tersebut.
Para pemimpin Prancis, Jerman, Italia dan Rumania bertemu dengan Zelenskyy di Kyiv hari Kamis waktu setempat, di mana dia mengatakan invasi Rusia terhadap negerinya sama artinya dengan agresi terhadap seluruh Eropa.
PM Albanese mengatakan masalah keamanan terkait kunjungan apa pun perlu mendapatkan pertimbangan serius.
Baca Juga: Warga Ukraina: Tentara Rusia Memukuli Saya dan Menyebutnya Re-edukasi
"Saya akan mencari pendapat yang tepat dan tentu saja ada masalah keamanan dalam kunjungan seperti ini." kata PM Albanese setelah pertemuan kabinet nasional yang diselenggarakan pemerintahannya sejak menang pemilu 18 Mei lalu.
"Saya menghargai semangat dari apa yang ditawarkan."
PM Albanese akan mengadakan kunjungan ke Eropa untuk menghadiri KTT NATO di akhir Juni.
"Salah satu alasan mengapa Australia diundang untuk menghadiri KTT NATO adalah karena Australia adalah negara non-NATO yang memberikan sumbangan terbesar bagi Ukraina dalam usaha mempertahankan kedaulatan menghadapi agresi ilegal Rusia, invasi yang tidak bermoral, dan kami akan terus mendukung rakyat Ukraina," katanya.
Pernyataan ini muncul setelah pemimpin negara bagian Australia Selatan, Peter Malinauskas, mengatakan dia 'bersyukur' karena menjadi 'Menteri Utama pertama yang dijatuhi sanksi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin' setelah dia masuk dalam daftar sanksi yang diumumkan Rusia kemarin.
Baca Juga: Bertemu dengan Presiden Jerman, Jokowi Bahas Situasi Perang di Ukraina
"
"Saya bersyukur bahwa Vladimir Putin memberikan perhatian pada peran utama yang dilakukan Australia Selatan untuk menjunjung nila-nilai demokrasi yang sangat kita hargai di negeri ini." kata Malinauskas.
"
"Pemerintahan saya sudah berusaha melakukan beberapa hal untuk mengirimkan pesan jelas bahwa warga Australia Selatan berdiri tegak bersama dengan Ukraina, seperti juga negara bagian lain, dan saya bersyukur bahwa Vladimir Putin mengakui hal tersebut."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News