Jumat Pagi Ini Udara Jakarta Paling Buruk se-Dunia

Jum'at, 17 Juni 2022 | 09:20 WIB
Jumat Pagi Ini Udara Jakarta Paling Buruk se-Dunia
Alat berat mengeruk endapan sampah dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa (20/4/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pagi ini udara Jakarta paling buruk se-dunia. Hal itu dinilai Lembaga data kualitas udara, IQ Air.

Kualitas udara Jakarta pada posisi pertama di dunia sebagai kota dengan kualitas udara terburu.

Adapun indeks kualitas udara berdasarkan standar Amerika Serikat (AQ US) menggolongkan indeks 151 hingga 200 merupakan kategori udara yang tidak sehat.

Lembaga data kualitas udara, IQ Air mencatat kualitas udara di Jakarta hingga pukul 07.50 WIB mencapai indeks 160.

Baca Juga: IQ Air Tempatkan Jakarta sebagai Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia

Konsentrasi "particulate matter" (PM) 2.5 mencapai 14,6 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

PM 2.5 merupakan polutan pencemar udara yang paling kecil dan berbahaya bagi kesehatan tubuh.

IQ Air menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker, menghidupkan pemurni udara, menutup jendela dan menghindari aktivitas di luar rumah.

Sebelumnya, pada Rabu (15/6) kualitas udara Jakarta juga menduduki posisi pertama di dunia dengan indeks kualitas udara tidak sehat mencapai 188 pada pukul 11.00 WIB.

Sementara itu, pemandangan kabut menyelimuti gedung-gedung pencakar langit di Jakarta pada Jumat pagi mengindikasikan kualitas udara yang buruk di tengah cuaca Ibu Kota yang berawan.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Wagub DKI Duga Penyebabnya karena Ini

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan volume kendaraan yang meningkat dinilai memicu kualitas udara Ibu Kota menjadi buruk.

"Memang Jakarta ini cukup padat. Kendaraan kembali normal, ada peningkatan polusi," kata Riza, Kamis (16/6).

Sedangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI mencatat pada Rabu (15/6) suhu udara yang rendah dan tingkat kelembaban yang tinggi membuat akumulasi polutan sehingga mendorong polusi udara di Ibu Kota.

"Akibatnya polutan pencemar udara terakumulasi di lapisan troposfer," kata Humas DLH DKI Yogi Ikhwan.

Adapun berdasarkan perkiraan BMKG pada Jumat ini suhu udara di DKI Jakarta berada pada kisaran minimum 25 hingga maksimum 32 derajat celsius.

Untuk tingkat kelembaban udara diperkirakan berada pada rentang minimum 75 hingga 100 persen. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI