Kasus COVID-19 di Tangerang Meningkat, Diduga karena Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Kamis, 16 Juni 2022 | 20:32 WIB
Kasus COVID-19 di Tangerang Meningkat, Diduga karena Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Ilustrasi Covid-19 - Tingkat Keparahan Omicron BA.4 dan BA.5 (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus COVID-19 di Tangerang meningkat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat terdapat 98 kasus aktif COVID-19 sejak beberapa pekan terakhir.

Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan data pekan lalu, yaitu sebanyak 67 kasus. Diduga ini karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Hal itu dijelaskan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tangerang, Banten.

"Diduga itu subvarian baru COVID-19, yakni BA.4 dan BA.5, karena sudah ditemukan di Indonesia," ucap Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi di Tangerang, Kamis.

Baca Juga: 12 Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 yang Banyak Dikeluhkan, Waspadai Ciri-cirinya!

"Kalau tiga pekan lalu hanya 28 kasus," singkatnya.

Saat ini pun banyak pasien yang tidak melakukan perawatan di rumah sakit, hanya saja mereka yang dinyatakan positif telah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing karena masa atau proses penyembuhannya cukup cepat.

"Tingkat keparahannya hanya sepertiga dari Omicron," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar membenarkan bahwa subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5, telah memasuki wilayah Kabupaten Tangerang sejak ditemukannya penambahan kasus di Indonesia.

"Subvarian ini diduga sudah ada dan mungkin sudah masuk ke Kabupaten Tangerang. Tapi dampaknya sangat kecil," katanya.

Baca Juga: Potret Duel Seru PSS Sleman Kalahkan Persita Tangerang di Piala Presiden 2022

Meskipun begitu, kata Bupati, Pemerintah Kabupaten Tangerang tidak ada langkah penanggulangan khusus dalam menghadapi subvarian baru Omicron tersebut.

Karena menurutnya, varian ini diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah apabila dibandingkan dengan varian Omicron lainnya yang berdampak lebih para pada pasien terkonfirmasi positif.

"Walaupun sudah divaksin juga punya kesempatan tertular kembali, tapi karena daya imunitas daya tahan tubuh yang kuat jadi efek ke tubuhnya sangat kecil," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI