Suara.com - Presiden Jerman Tertawa Girang Lihat Oleh-oleh Dari Jokowi, Apa Isinya?
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan buah tangan untuk Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier sebelum meninggalkan Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Buah tangan itu sempat membuat keduanya tenggelam dalam gelak tawa.
Dari foto Biro Pers Sekretariat Presiden, terlihat Jokowi memperkenalkan pemain alat musik Sasando kepada Presiden Steinmeier. Para pemain alat musik itu ditampilkan kepada Presiden Steinmeir dan perwakilan delegasi Jerman.
Setelah itu, Jokowi memberikan oleh-oleh untuk Presiden Steinmeir. Oleh-oleh yang dimaksud ialah sebuah album foto.
Baca Juga: Deretan Menteri Jokowi yang Juga Pejabat Parpol, Rangkap Jabatan jadi Sorotan
Foto-foto yang berada di dalam album itu diambil saat keduanya melakukan pertemuan di Istana Kepresiden Bogor. Entah penyebabnya apa, terlihat dalam satu foto, Jokowi dan Presiden Steinmeir tertawa bersama sembari membuka album foto tersebut.
Pertemuan yang dilakukan kedua negara berlangsung dengan produktif. Setibanya di Istana Bogor, Jokowi langsung mengajak Presiden Steinmeir untuk menanam pohon Cendana bersama-sama.
Selain Jokowi dan Presiden Steinmeir, para delegasi Indonesia-Jerman juga saling bertemu untuk membahas kerja sama.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak Jerman untuk meningkatkan investasi di Indonesia terutama di industri berteknologi tinggi. Ajakannya tersebut terkait sektor industri kendaraan listrik mulai dari hulu hingga hilir.
"Saya mengajak industri Jerman untuk kembangkan pabrik semi konduktor di Indonesia dan menjadikan industri ini bagian dari rantai pasok chip global dan untuk investasi di kawasan-kawasan industri hijau di indonesia," kata Jokowi saat menyampaikan isi pertemuan bilateral.
Baca Juga: Minta Wamen ATR Balik Kampung dan Sujud Syukur, Gubernur Riau: Tolong Bantu Selesaikan Konflik Lahan
Jokowi juga kembali mengajukan tawaran kepada Jerman untuk membangun pusat industri di salah satu kawasan industri di Indonesia.
Lebih lanjut, Kepala Negara mengajak Jerman melakukan penguatan kerja sama terkait perubahan iklim. Ia menghargai atas adanya dukungan Jerman dalam pembangunan Prakarsa Infrastruktur Hijau atau Green Infrastructure Initiative (GII) senilai 2,5 miliar Euro dan pembangunan pusat mangrove dunia yang baru diresmikan beberapa hari lalu.
Selain itu, Indonesia dan Jerman juga melakukan kerja sama untuk integrasi transimisi hijau di Sulawesi Utara senilai 150 juta Euro dan pilot project untuk pengembangan energi panas bumi senilai 300 juta Euro.
"Saya mengajak Jerman menjadi partner dalam mengembangkan potensi-potensi energi baru terbarukan di indonesia," tuturnya.