Suara.com - Jepang mulai hari Jumat (10/6/2022) membuka diri lagi bagi turis internasional dari beberapa negara termasuk Australia namun mereka yang datang harus memenuhi berbagai syarat tertentu.
Turis asing yang mengunjungi Jepang harus mengenakan masker, memiliki asuransi kesehatan pribadi dan memiliki pendamping khusus selama kunjungan mereka di saat Jepang mulai secara perlahan membuka diri setelah pandemi selama dua tahun terakhir.
Menurut Badan Pariwisata Jepang (JTA) untuk pembukaan tahap pertama ini hanya turis yang datang dengan paket tur resmi yang diizinkan masuk, dan agen perjalanan yang menemani mereka harus memastikan para turis asing ini mengenakan masker selama mereka berada di Jepang.
"Pemandu wisata harus secara teratur mengingatkan kepada peserta tur keharusan melakukan tindakan mencegah penyebaran virus antara lain mengenakan dan mengganti masker selama kehadiran mereka di sini," kata JTA dalam panduannya.
Baca Juga: Kunjungan Turis Asing ke Batam Melonjak 718,99 Persen, Kebanyakan Warga Singapura
"Bahkan untuk kegiatan di luar ruangan masker harus tetap digunakan dalam situasi di mana kita berbicara dan berinteraksi dalam jarak dekat."
Jepang sudah menerapkan pembatasan ketat selama masa pandemi, dengan melarang masuk mereka yang bukan penduduk negara tersebut.
Namun dengan hampir seluruh negara sekarang sudah melonggarkan pembatasan berkenaan dengan COVID-19, Jepang juga mulai melakukan hal yang sama.
Perdana Menteri Fumio Kishida sudah berjanji akan menerapkan kebijakan mengenai perbatasan internasional sama dengan negara-negara maju lainnya.
Pemerintah Jepang baru-baru ini sudah tidak mengharuskan lagi warga pada umumnya untuk mengenakan masker walau di mana-mana masih tampak warga mengenakan masker.
Baca Juga: Bakal Buka Perbatasan Kembali, Jepang Haruskan Turis Asing Penuhi Persyaratan
Sebelum pandemi terjadi, warga Jepang sudah terbiasa menggunakan masker untuk mencegah penyebaran kuman dan juga melindungi diri dari polen.
Jepang sudah melakukan 'uji coba' bagi rombongan wisata dengan kedatangan sekitar 50 orang bulan lalu, kebanyakan mereka adalah agen perjalanan tetapi satu di antara mereka positif terkena COVID-19.
James Jang agen perjalanan dari Australia yang mengikuti uji coba salah satu paket tur ke Jepang tersebut mengatakan aturan yang ketat mungkin akan membuat turis enggan datang.
"
"Klien akan bisa menerima mengenakan masker di dalam ruangan namun mengenakannya selama 24 jam penuh pasti memberatkan," kata Jang.
"
"Biaya agar pemandu bersama dengan mereka setiap waktu juga akan membuat klien enggan dan mungkin akan menunda kedatangan sampai nanti aturan lebih dilonggarkan."
Seorang penarik becak roda tiga Masao Usui mengatakan dia senang bahwa sekarang turis asing kembali lagi ke sana.
"Saya berharap dari lubuk hati paling dalam bahwa banyak turis asing akan kembali ke Jepang dan menghabiskan waktu mereka dengan enak di sini," katanya.
"Saya akan sangat senang bila mereka menggunakan becak saya.'
Dia mengatakan pendapatan perusahaan penarik becak turun sampai sepertiganya selama pandemi dan sekarang sedikit menanjak menjadi sekitar 50 persen dibandingkan sebelum pandemi.
"
"Saya punya bayak teman yang meninggakan pekerjaan ini dengan mengatakan mereka tidak bisa hidup dengan pendapatan sebagai penarik becak," katanya.
"
Di tahun 2019, ada 31,9 juta turis asing yang mengunjungi Jepang dengan menghabiskan sekitar Rp50 T.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News