Infografis
Suara.com - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menempatkan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak meragukan Ketua Umum PAN itu mampu mengurai benang kusut di Kementerian Perdagangan (Kemendag) setelah kursi menteri ditinggalkan Muhammad Lutfi.
Zulhas, sapaan akrabnya, sudah ditunggu segudang PR berat di Kemendag seperti menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok, terutama minyak goreng. Rangkap jabatannya sebagai ketua umum partai juga menjadi sorotan.
Namun Jokowi tampaknya punya pertimbangan tersendiri. Berikut rekam jejak Zulkifli Hasan dan PR Berat Menteri Perdagangan.
1. Latar Belakang Pengusaha
Lelaki kelahiran Lampung 31 Agustus 1962 ini sempat berkecimpung di dunia usaha sebelum terjun ke dunia politik. Zulhas menjadi presiden direktur sejumlah perusahaan yakni PT Batin Eka Perkasa (1988), serta PT Sarana Bina Insani (1999). Dia kemudian menjadi Komisaris Utama PT Hudayasafari Travel (2000) serta PT Panamas Mitra Inti Lestari (2004).
2. Kuliah Ekonomi
Zulhas juga telah mengenyam pendidikan yang berkaitan dengan ekonomi sejak bangku kuliah. Setelah lulus dari SMAN 53 Jakarta angkatan 1979, dia menjadi sarjana Ekonomi Universitas Krisnadwipayana lulusan 2001, dilansir website DPR RI. Zulhas kemudian menyelesaikan studi magister manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen PPM pada 2003.
3. Mantan Menteri Kehutanan
Zulhas memulai petualangannya di dunia politik sebagai anggota DPR serta Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2004-2009. Selain itu Zulhas menjabat Sekjen PAN pada 2005-2010. Kariernya melesat saat dipercaya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Kehutanan pada 2009-2014.
Selepas SBY lengser, Zulhas masih menjadi salah satu tokoh sentral di dunia perpolitikan Indonesia. Dia menjabat Ketua MPR RI pada periode pertama Presiden Jokowi yakni tahun 2014-2019. Zulhas kemudian menjadi Wakil Ketua MPR RI pada 2019-2024. Zulhas juga menduduki jabatan prestisius yakni Ketua Umum PAN.
