Cegah Kenaikan Covid-19, Satgas Kembali Galakkan Penerapan Prokes hingga Tingkat Desa

Kamis, 16 Juni 2022 | 17:13 WIB
Cegah Kenaikan Covid-19, Satgas Kembali Galakkan Penerapan Prokes hingga Tingkat Desa
Ilustrasi Covid-19 - Tingkat Keparahan Omicron BA.4 dan BA.5 (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali menggiatkan penegakan protokol kesehatan (prokes) sampai ke tingkat desa dan kelurahan. Penggalakan kembali prokes dilakukan guna mencegah kenaikan kasus Covid-19.

"Sekarang Satgas Penanganan COVID-19 masuk dalam penerapan prokes di tingkat desa dan kelurahan, yang disebut skala mikro. Ini yang tidak boleh lemah, sebab ini bagian dari sistem ketahanan negara," kata Kepala Subbidang Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Alexander K Ginting.

Melalui siaran dialog di kanal YouTube FMB9 bertajuk "Awas, Omicron kembali mengintai Indonesia" di Jakarta, ia mengatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan penerapan strategi Covid-19 skala mikro. Hal itu untuk mengatasi peningkatan kasus infeksi virus corona yang terjadi belakangan ini.

Satgas akan mengerahkan personel untuk melakukan penyuluhan protokol kesehatan di tingkat desa dan kelurahan.

Baca Juga: YKMI Duga Vaksin Covid-19 Halal Jarang Dipakai Karena Islamophobia

Selain itu, kampanye penerapan prokes ini juga akan diberikan pada masyarakat komuter yang sering menggunakan sarana angkutan umum, seperti bus dan kereta.

Alexander mengemukakan bahwa kenaikan angka kasus COVID-19 yang belakangan terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk munculnya virus corona sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5 dan mengendornya penerapan protokol kesehatan.

"Kenaikan kasus ini juga dibarengi oleh faktor-faktor lain. Salah satu faktor yang membuat kenaikan kasus itu adalah terjadinya pelonggaran protokol kesehatan di masyarakat, individu, keluarga, ataupun komunitas," katanya.

Selain itu, ia melanjutkan, pemulihan ekonomi yang disertai peningkatan mobilitas warga meningkatkan risiko transmisi virus di kalangan masyarakat.

"Ini juga mempengaruhi terjadinya mobilitas yang tinggi. Artinya banyak orang Indonesia ke luar dan banyak orang luar masuk Indonesia. Dan seiring vaksinasi yang memadai, sudah optimal, sehingga banyak persyaratan-persyaratan seperti PCR dan lain-lain dialihkan ke vaksinasi," katanya. (ANTARA)

Baca Juga: Update: Kasus Covid-19 Indonesia Tambah 1.173 Orang, 6.668 Pasien Masih Dirawat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI