Suara.com - The Lady of Heaven merupakan film drama sejarah yang diproduksi di Inggris tahun 2021 yang ditulis oleh Syeikh Yasser Al-Habib, pemimpin spiritual The Mahdi Servants Union dan pendiri Fadak TV di Inggris dan diroduksi oleh Enlightened Kingdom.
Film ini diklaim sebagai film pertama tentang kehidupan putri dari Nabi Muhammad SAW, Fatimah dalam era kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
Namun, film ini menimbulkan banyak kontroversi akibat penulisan dan implementasi dari film ini yang dianggap tidak sesuai dengan cerita aslinya.
Kisah Fatimah diduga ditulis dari perspektif Syiah, yang secara substansial berbeda dari kisah mayoritas Muslim. Film tersebut bahkan menyiratkan bahwa ada kesamaan antara tindakan tokoh-tokoh Islam dalam sejarah yang dihormati dengan yang dilakukan oleh kelompok Negara Islam di Irak.
Tentu saja, hal tersebut menimbulkan protes dan respons negatif dari para umat Islam dunia dan tidak sedikit dari mereka yang mengecam adanya film ini.
Film ini awalnya menceritakan tentang Laith, seorang anak Irak yang berada di tengah peperangan kelompok ISIS yang akhirnya harus kehilangan ibu dan bertemu dengan seorang wanita tua yang menceritakan kisah Fatimah, putri Muhammad namun diceritakan menggunakan perspektif Syiah yang dianggap menyesatkan.
Bukan hanya itu, beberapa negara pun ikut mengecam dan melarang adanya penayangan film The Lady of Heaven ini karena dianggap menyalahi sejarah dan menyebarkan ajaran-ajaran radikalisme yang dikhawatirkan dapat menimbulkan perspektif baru dalam Islam yang menyesatkan.
Beberapa negara yang melarang penayangan film ini adalah sebagai berikut.
1. Iran
Baca Juga: Vidio Dapat Kucuran Dana Rp633 Miliar, Bakal Kuasai Tayangan Sepak Bola Dunia?
Di negara Iran, pemerintah sudah melarang adanya penayangan film ini karena dianggap dapat memecah belah keyakinan masyarakat dunia akan kisah para leluhur Islam.