Suara.com - Setelah sempat mereda, ternyata kasus konfirmasi harian Covid-19 di tanah air belakangan ini justru kembali meningkat. Kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia dalam dua pekan terakhir ini tentunya tidak bisa diabaikan dan semua pihak diminta waspada. Kapan puncak Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia?
Berdasarkan data terakhir pada hari Rabu (15/6/2022), kasus konfirmasi menembus angka 1.000, tepatnya 1.242, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Tambahan 1.242 kasus ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang tercatat 930. Dengan demikian, total kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 6.063.251.
Berdasarkan pengamatan pemerintah, kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir ini salah satunya adalah disebabkan oleh munculnya varian baru omicron BA.4 dan BA.5, di mana kedua subvarian itu menjadi biang kerok lonjakan kasus.
Kapan puncak omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia?
Baca Juga: Prediksi Puncak Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Sampai 25 Ribu Kasus Per Hari
Pemerintah memperkirakan lonjakan kasus yang disebabkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi bulan Juli mendatang. Perkiraan tersebut, adalah berdasarkan pengalaman dalam menghadapi subvarian sebelumnya. Di mana biasanya puncaknya tercapai satu bulan setelah penemuan kasus pertama.
Jadi, kapan puncak omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia diperkirakan terjadi di minggu kedua Juli, dan minggu ketiga Juli. Hal ini seperti disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers.
Disebutkan pula bahwa tingkat penularan BA.4 dan BA.5 diperkirakan hanya sepertiga dari puncak kasus Delta dan Omicron. Pada saat itu, kasus harian akibat varian Delta mencapai 56 ribu, sedangkan Omicron mencapai 64 ribu per hari.
Hingga saat ini, ada delapan kasus subvarian BA.4 dan BA.5, di mana dari delapan kasus tersebut, tiga orang yang teridentifikasi merupakan kasus impor dari Mauritius, Amerika Serikat (AS) dan Brasil.
Dari delapan orang yang teridentifikasi terkena BA.4 dan BA.5, hanya satu yang bergejala sedang, di mana satu orang tersebut mengalami gejala sedang lantaran belum menerima suntikan booster.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, Menkes Budi Gunadi Minta Warga Kembali Disiplin Pakai Masker
Maka dari itu, pemerintah mendorong seluruh masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster, serta tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Demikian ulasan mengenai kasus terkonfirmasi Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5. Diperkirakan, kapan puncak omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia akan terjadi pada bulan Juni 2022 mendatang.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama