"Hanya 18 persen hutan yang masih tersisa. Kami melihatnya, hutan yang terbakar, ilegal logging, pohon tumbang, sungguh menghancurkan serta menyayat hati," sambungnya.
Menjawab pertanyaan Harrison Ford tersebut, Zulkifli Hasan berdalih kini Indonesia masih mengalami proses transisi demokrasi, sehingga penanganan lingkungan belum maksimal.
“Saya sudah jelaskan, ini bukan Amerika. Memang berbeda. Kami baru mengalami apa yang disebut dengan reformasi. Baru ini. Sekarang orang baru bebas, kadang-kadang kami surplus demokrasi," jelas Zulkifli Hasan.
"Karena itu, kami membuat program untuk mencoba memindahkan mereka. Mencari lahan pengganti," imbuhnya.
Dalam cuplikan video itu, Ford juga memarahi Zulkifli Hasan karena sempat tertawa. Menurut Ford, kondisi lingkungan itu serius dan tidak pantas ditertawakan.
Munculnya kembali cuplikan video tersebut mengundang reaksi warganet. Mereka seakan diingatkan kembali mengenai rekam jejak Zulkifli Hasan yang kini menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
“Dia tertawa saat Harrison bilang, 'We are in Teso Nillo'. Sebagai Menteri waktu itu pasti dia tahu perambahan besar-besaran di Tesso Nilo dann mengancam kehidupan penduduk asli. Tapi dia malah tertawa, nir-empati. Dia mau jadi menteri lagi?” tulis salah satu warganet.
“Menteri LHK dengan gelar pemberi konsesi pembalakan hutan terbesar yang pernah ada. Kabut asap tiap tahun dll pak,” tambah warganet lainnya.
“Keliatan kan kwalitas pejabat kita, jelas-jelas bikin salah masih aja ngeles. Ya marah lah. Bukti-bukti ada, masih aja ngelak,” sindir warganet lainnya.
Baca Juga: 'No Idea' Viral di TikTok, Ini 5 Lagu Don Toliver yang Tak Kalah Adiktif
Kontributor : Damayanti Kahyangan