Jabatan Mendag Zulhas jadi Pertaruhan Jokowi, Anis Matta: Saya Salut Nyalinya, Berani Pegang Bara Api

Kamis, 16 Juni 2022 | 10:36 WIB
Jabatan Mendag Zulhas jadi Pertaruhan Jokowi, Anis Matta: Saya Salut Nyalinya, Berani Pegang Bara Api
Jabatan Mendag jadi Ajang Pertaruhan Zulkifli Hasan, Anis Matta: Saya Salut Nyalinya, Berani Pegang Bara Api. [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta menilai bahwa ditunjuknya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan menggantikan M Lutfi dianggap sebagai anomali besar. Anis menyebut, penunjukkan Zulkifli Hasan sebagai Mendag akan menjadi pertaruhan besar bagi reputasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelang berakhirnya masa jabatannya pada 2024 mendatang.

Menurutnya, keberhasilan dan kegagalan Jokowi nantinya akan ditentukan oleh Zulkifli Hasan.

"Saya ingin katakan, Pak Zulkifli Hasan berani bener menjadi Menteri Perdagangan. Ini seperti menggenggam bara api, karena bukan masalah sederhana. Tapi saya salut atas nyalinya Pak Zulkfili Hasan berani menggenggam bara api," kata Anis kepada wartawan, Kamis (16/6/2022).

Ia menambahkan, perombakan kabinet dari M Lutfi le Zulkifli Hasan juga dianggap sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina yang mulai terjadi sejak 24 Pebruari 2022 lalu.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Syok Harga Pangan Naik, Kemana Saja Pak?

Terlebih menurutnya, kekinian Indonesia dinilai mulai merasakan adanya dampak kenaikan harga komoditas energi dunia minyak dan gas harga bahan pangan, sehingga menyebabkan tingginya inflasi.

"Mendag (Muhammad Lutfi) itu diganti, karena kesalahan dia sendiri dalam menerapkan kebijakan. Bagaimana mungkin kita negara produsen terbesar sawit mengalami kelangkaan minyak goreng, itu sama saja seperti kelangkaan BBM yang terjadi di Arab Saudi," tuturnya.

Lebih lanjut, menurutnya, sebagian besar pemimpin di dunia termasuk di Indonesia, mulai kebingungan dan tidak mengerti cara dalam menghadapi krisis yang sangat kompleks saat ini.

Serah terima jabatan Menteri Pedagangan M Luthfi kepada Zulkifli Hasan, Rabu (15/6/2022) (ist)
Serah terima jabatan Menteri Pedagangan M Luthfi kepada Zulkifli Hasan, Rabu (15/6/2022) (ist)

"Sudah banyak Presiden dan Perdana Menteri di dunia ini yang jadi korban, jatuh pemerintahannya akibat krisis sekarang. Tapi bedanya di sini, korbannya Mendag," ujarnya.

Ia mengatakan, penujukkan Zulkifli Hasan sebagai Mendag bisa menjadi solusi bagi Jokowi, atau justru sebaliknya menjadi bumerang dan menjadi masalah baru bagi Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Terpopuler: Viral Tamu Tak Diundang di Acara Hajatan, Muhammad Lutfi Punya Mobil Sultan

"Menjelang Pemilu 2024 mendapatkan pos baru di kabinet itu sangat bagus. Tapi taruhannya sangat besar seperti menggenggam bara api," katanya.

"Nanti kita akan melihat, apakah Pak Zulkifli Hasan ini akan menjadi solusi atau justru akan menjadi masalah baru bagi kabinet Jokowi," sambungnya.

Kendati begitu, ia berpandangan, penunjukan Zulkifli Hasan sebagai Mendag belum tentu akan menyelesaikan permasalahan krisis sekarang. Malahan sebaliknya, justru bisa memicu krisis ekonomi akan semakin dalam, dan berlanjut ke krisis sosial dan politik.

"Saya kira krebilitas Pak Zulkfli Hasan dipertaruhkan. Tapi yang jauh lebih besar, adalah reputasi kabinet dan Pak Jokowi yang dipertaruhkan. Kita bisa kita lihat nanti, apakah semakin hari semakin mengalami degradasi atau tidak.

Kemarin, Presiden Jokowi resmi menunjuk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjadi Menteri Pedagangan dan mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Zulhas menggantikan Mendag Muhammad Luthfi dan Hadi menggantikan Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil. Pelantikan keduanya dilakukan oleh Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (15/6/2022).

Pelantikan ini berdasar pada Keputusan Presiden Nomor 64B Tahun 2022 tentang Pemberhetian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Tahun 2019-2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI