Selama di rumah itu, Erayani selalu bersikap baik dan mengaku bekerja sebagai dokter. Bahkan Erayani juga kerap membantu merawat orang tua Nur Aini yang saat itu sedang sakit.
Perlakuan baik itulah yang akhirnya meluluhkan hati keluarga Nur Aini dan mengizinkan Erayani untuk melamar putri mereka.
Akhirnya pernikahan itu pun digelar dengan restu dari keluarga Nur Aini serta keluarga angkat Erayani. Kala itu mereka terpaksa menggelar pernikahan dengan wali hakim lantaran ayah Nur Aini sedang dalam kondisi sakit.

Sejak itu Erayani pun bergabung sebagai suami dari Nur Aini. Beberapa bulan terlalui, yang lama-kelamaan memunculkan rasa curiga Nur Aini dan keluarganya.
Pasalnya selama itu Erayani tidak pernah menjawab kalau ditanya soal keluarga kandungnya. Nur Aini juga mengaku hanya pernah dibawa untuk bertemu dengan keluarga angkat yang merestui pernikahan mereka dulu.
Setelah empat bulan menikah, rasa curiga ibu Nur Aini juga semakin besar lantaran tidak pernah melihat menantunya membuka pakaian. Ketika dikonfirmasi kepada anaknya, Nur Aini juga mengaku tak pernah melihat alat kelamin suaminya.
Keluarga Nur Aini sempat mengonfirmasi kecurigaan ini dan Erayani mengaku bahwa ia mempunyai kelainan hormon sehingga bagian dadanya tampak tumbuh selayaknya payudara pada wanita.
Namun akhirnya upaya Erayani menyembunyikan jati dirinya berakhir ketika ibu mertua memaksanya untuk menunjukkan alat kelaminnya. Saat itulah terungkap kalau pria yang selama ini dikenal sebagai Ahnaf Arrafif sebenarnya adalah perempuan bernama Erayani.
Lantaran merasa telah ditipu, ibu Nur Aini pun membawa kasus ini ke jalur hukum.
Baca Juga: Makan Bakso Jumbo di Warung Pas Dibuka Begini, Warganet: Malah Prot Prot