Cari Jurnalis Inggris, Polisi Temukan Beberapa Jasad di Hutan Amazon

Kamis, 16 Juni 2022 | 10:06 WIB
Cari Jurnalis Inggris, Polisi Temukan Beberapa Jasad di Hutan Amazon
Kawasan hutan Amazon. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar hilangnya jurnalis Inggris Dom Phillips dan pakar adat Brazil Bruno Pereira di hutan Amazon telah menjadi sorotan dunia. Terbaru, kepolisian setempat telah menemukan beberapa jasad manusia dalam proses pencarian.

Penyidik mengatakan, penemuan jenazah tersebut terjadi setelah seorang tersangka mengaku membunuh mereka di hutan hujan Amazon.

"Tersangka, seorang nelayan yang bentrok dengan Pereira karena usahanya untuk memerangi penangkapan ikan secara ilegal di wilayah adat, membawa polisi ke sebuah situs pemakaman terpencil di mana jenazahnya ditemukan," kata detektif Eduardo Fontes dalam konferensi pers.

Berita itu memberi petunjuk untuk sebuah kasus yang telah menimbulkan kekhawatiran global. Terlebih, kasus itu juga telah menganggu reputasi Presiden Jair Bolsonaro pada pertemuan puncak regional dan menimbulkan kekhawatiran di Parlemen Inggris.

Baca Juga: Polisi Gagal Tangkap Paksa, Nikita Mirzani Tranding Topik: Lebih Sakti Dari Pawang Hujan Nih

Phillips, sang jurnalis Inggris yang hilang merupakan seorang reporter lepas yang menulis untuk Guardian dan Washington Post.

Ia melakukan perjalanan ke hutan Amazon untuk melakukan penelitian buku tentang perjalanan. Phillips ditemani dengan Pereira, mantan kepala suku yang terisolasi dan sebelumnya menghubungi Funai, agen urusan adat federal.

Mereka berada di daerah hutan terpencil di dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru yang disebut Lembah Javari. Wilayah itu merupakan rumah bagi masyarakat adat yang belum tersentuh dan menjadi terbesar di dunia.

Namun, wilayah itu telah diserbu oleh para nelayan, pemburu, penebang, dan penambang ilegal. Polisi bahkan menyebutnya sebagai jalur utama perdagangan narkoba.

Polisi sebelumnya telah mengidentifikasi tersangka utama sebagai seorang nelayan Amarildo da Costa, yang dikenal sebagai "Pelado," yang ditangkap pekan lalu atas tuduhan pemilikan senjata.

Baca Juga: Tak Ada Sanksi, 4 Fakta Polisi Larang Pengendara Motor Pakai Sandal Jepit

Saudaranya Oseney da Costa, 41, atau "Dos Santos," ditahan pada Selasa malam. Pengacara yang mewakili da Costa bersaudara tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Sementara keluarga tersangka sebelumnya telah membantah bahwa mereka memiliki peran dalam penghilangan pria tersebut.

Detektif Fontes mengatakan, "tersangka pertama" telah mengaku dan membawa polisi ke jasad korban. Namun tersangka lain yang ditahan justru membantah peran apapun, meskipun ada bukti yang memberatkan.

Kini polisi sedang menyelidiki keterlibatan orang ketiga dan penangkapan lebih lanjut dimungkinkan.

Tersangka dan saudaranya terlihat bertemu di sungai di Itacoai, hanya beberapa saat setelah Phillips dan Pereira lewat kawasan itu pada 5 Juni, menuju kota tepi sungai Atalaia do Norte.

Laporan itu diungkapkan seorang saksi kepada polisi federal dalam sebuah laporan yang ditinjau oleh Reuters. Dalam laporan, saksi mendengar Pereira mengatakan dia telah menerima ancaman dari Amarildo da Costa.

Pereira, seorang mantan pejabat badan urusan adat Funai, berperan penting dalam menghentikan penambangan emas ilegal, penangkapan ikan dan perburuan di sepanjang sungai yang dihuni oleh suku-suku asli Lembah Javari. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI