Wanti-wanti PKS Ke Menteri Dan Wamen Baru: Jangan Sibuk Kampanye!

Kamis, 16 Juni 2022 | 08:40 WIB
Wanti-wanti PKS Ke Menteri Dan Wamen Baru: Jangan Sibuk Kampanye!
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. (Suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mewanti-wanti kepada para menteri dan wakil menteri yang baru saja dilantik Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi agar tetap fokus pada portofolionya. Bukan justru asyik berkampnye demi kepentingan Pemilu 2024.

"Semua menteri mesti fokus urus portofolionya. Jangan sibuk kampanye," kata Mardani kepada wartawan, Kamis (16/6/2022).

Mardani mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan soal perombakan kabinet yang dilakukan presiden lantaran hal itu menjadi hak prerogratif.

Namun ia menekankan sejumlah hal, di antarannya dengan dilantiknya amunisi baru pembantu presiden harus bisa memastikan harga sejumlah kebutuhan pokok harus terkendali.

"Monggo reshuffle hak Presiden. Tapi pastikan harga-harga barang, termasuk minyak goreng kembali turun," katanya.

Selain itu, Mardani juga meminta agar pemerintah melakukan evaluasi manajemen. Hal itu harus dilakukan untuk agar pengawasan selalu dilakukan terhadap target pemerintah itu sendiri.

"Kedua, perlu evaluasi manajemen Pemerintahan. Misal monitoring yang ketat pada target dan kinerja kementerian," ujarnya.

Anggota Komisi II DPR RI itu meminta dengan adanya perombakan kabinet ini negara harus betul-betul hadir dalam berbagai lini dari mulai politik hingga sosial budaya.

"Ketiga, semua mesti berujung pada hadirnya negara baik di bidang ekonomi, politikdan sosial budaya," imbuh dia.

Baca Juga: 25 Menteri yang Belum Pernah Kena Reshuffle, Masih Dipercaya Jokowi?

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi menunjuk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjadi Menteri Pedagangan dan mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI