Suara.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Giring Ganesha menyatakan partainya merasa terhomat dan bangga dengan penunjukkan Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN.
Dalam tugasnya, Raja Juli akan mendampingi Hadi Tjahjanto memimpin Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan PN. Raja Juli menggantikan kader PSI, Surya Tjandra.
"Bro Toni adalah salah seorang kader terbaik PSI, sosok cerdas dan berintegritas. Dulu aktivis mahasiswa, seorang PhD dari Australia. Kami yakin dia mampu berkontribusi besar di posisi wakil menteri untuk membantu Pak Menteri Hadi Tjahjanto," ujar Giring dalam keterangannya kepada Suara.com, Rabu (15/6/2022).
Karena itu, partainya kata Giring menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Raja Juli Antoni yang merupakan kader terbaik PSI.
Baca Juga: Dilantik Presiden Jokowi Jadi Wamen ATR/BPN, Raja Juli PSI Janji Selesaikan Konflik Agraria
Mantan Vokalis grup band Nidji itu menyebut, PSI akan membantu Hadi Tjahjanto dan Raja Juli Antoni untuk melanjutkan reformasi agraria dan agenda lainnya
"Terima kasih Pak Jokowi atas kepercayaan kepada salah seorang kader terbaik PSI untuk masuk kabinet. Kami akan membantu Pak Hadi dan Bro Toni sekuat tenaga melanjutkan reformasi agraria dan agenda terkait lain, yang sebelumnya dikerjakan Bro Surya Tjandra. Terima kasih, Bro Surya, atas kerja kerasnya selama ini," kata Giring.
Lebih lanjut, Giring menegaskan, tanah adalah faktor produksi fundamental.
"PSI akan membantu mewujudkan cita-cita Pasal 33 UUD 1945 agar tanah dapat digunakan untuk meningkatkan sebesar-sebesarnya kesejahteraan rakyat Indonesia," katanya.
Profil Raja Juli Antoni
Baca Juga: Raja Juli Antoni Dilantik Jadi Wakil Menteri ATR/BPN, Giring PSI: Bro Toni Kader Terbaik
Untuk diketahui Raja Juli Antoni lahir di Pekanbaru, Riau, 13 Juli 1977.
Ia meraih master di The Department of Peace Studies, The University of Bradford, Inggris (2004).
Kemudian, mendapatkan gelar doktor di School of Political Science and International Studies, The University of Queensland, Australia (2010).
Toni sendiri pernah menjadi Sekretaris Jenderal DPP pada 2014-2020. Kemudian diberi amanah menjadi Sekretaris Dewan Pembina.
Sebelum masuk dunia politik, ia menjadi peneliti, termasuk menjadi Direktur Eksekutif Maarif Institute (2005-2009).