Suara.com - Nancy Crampton Brophy, 71, pernah menulis mengenai pembunuhan, dan karena pembunuhan pula dia dipenjara.
Hakim di Negara Bagian Oregon, Amerika Serikat, memvonis Nancy dengan hukuman penjara seumur hidup setelah menembak mati suaminya, Daniel Brophy.
Kasus ini menarik perhatian publik karena Nancy merupakan seorang penulis kisah-kisah percintaan dan pernah menulis esai berjudul How to murder your husband atau "Bagaimana cara membunuh suamimu".
Sebelumnya, Nancy juga pernah menulis sejumlah novel yang mengisahkan percintaan berjudul The Wrong Husband dan The Wrong Lover atau "Suami yang salah" dan "Kekasih yang salah".
Baca juga:
- Pembunuh yang menjadi penulis dan mengisahkan kejahatan yang dilakukannya
- Kisah Pembunuhan dengan Kuman di India yang mencekam dunia
- Istri tewas dipukuli suami karena masakan kebanyakan garam, KDRT di India jadi sorotan
Menurut para juri pada persidangan, Nancy telah menembak suami yang dia nikahi selama 26 tahun pada 2018 demi mendapatkan dana asuransi sebesar US$1,5 juta.
Mendiang suaminya, Daniel, merupakan seorang koki dan pengajar yang dihormati di Insitut Kuliner Oregon.
Daniel ditemukan tidak bernyawa setelah ditembak dua kali di dapur di institut tersebut pada Juni 2018.
"Yang saya tahu, setiap orang bisa menjadi pembunuh apabila dia didorong cukup jauh," kata Nancy melalui sebuah unggahan yang kemudian dia hapus.
Baca Juga: 5 Fakta Pembunuhan Sadis Pensiunan RRI Madiun, Dibunuh saat Mau Salat Subuh ke Masjid
Dia merinci sejumlah cara untuk melakukan pembunuhan, mulai dari menggunakan senjata api, pisau, racun, hingga pembunuh bayaran. Dia lalu menulis, "Lebih mudah mengharapkan orang mati dibanding benar-benar membunuh mereka."
"Kalau memang pembunuhan itu bertujuan untuk membebaskan diri saya, tentu saya tidak ingin menghabiskan waktu di penjara."
Hakim memutuskan untuk tidak menjadikan esai tersebut sebagai bukti dalam kasus pembunuhan ini, sebab esai tersebut ditulis bertahun-tahun sebelumnya sebagai bagian dari seminar menulis.
Namun, jaksa penuntut umum tidak membutuhkan itu untuk bisa mendakwa Nancy.
Jaksa berhasil membuktikan bahwa Nancy memiliki motif yang kuat untuk membunuh suaminya karena pasangan itu telah mengalami krisis finansial. Menurut jaksa, Nancy membunuh suaminya demi mencairkan dana asuransi setelah kematiannya.
Nancy juga terlihat mengemudi di sekitar institut kuliner pada waktu pembunuhan itu terjadi. Hal itu terlihat dari rekaman yang ditayangkan di persidangan.
Dalam pembelaannya, Nancy mengklaim bahwa dia tidak bisa mengingat apa-apa sejak pagi hari ketika Daniel tewas. Bagaimana pun, dia tidak bisa membantah bahwa dia lah yang terlihat mengemudi di sekitar tempat kejadian.
Juri pun memutuskan dia bersalah setelah berunding selama dua hari.
Nancy divonis seumur hidup dan berkemungkinan mendapatkan pembebasan bersyarat setelah 25 tahun. Pengacaranya menyatakan bahwa mereka berniat mengajukan banding.
Menjelang pembacaan vonis itu, keluarga dan rekan-rekan dari mendiang Daniel menyampaikan pernyataan.
"Anda memilih berbohong, menipu, mencuri, dan akhirnya membunuh pria yang selama ini menjadi penggemar terbesar Anda," kata Nathaniel Stillwater yang merupakan putra Daniel dari pernikahan sebelumnya.
"Anda seperti istilah yang Anda gunakan sendiriadalah istri yang salah."