Puncak Haji 2022 Saat Wukuf di Arafah Berpotensi Sebagai Haji Akbar, Ini Keistimewaannya

Rabu, 15 Juni 2022 | 13:40 WIB
Puncak Haji 2022 Saat Wukuf di Arafah Berpotensi Sebagai Haji Akbar, Ini Keistimewaannya
Ilustrasi pelaksanaan wukuf di Padang Arafah, Arab Saudi. [AFP/AHMAD GHARABLI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puncak haji 2022 yang dilaksanakan saat wukuf di Arafah berpotensi menjadi haji akbar. Hal ini dikatakan oleh Konsultan Pembimbing Ibadah Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Aswadi.

Aswadi mengatakan, puncak musim haji 1443 Hijriah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1443 atau Jumat 8 Juli 2022. Tentunya hal itu dinilai bisa membuat jemaah haji untuk semakin bersemangat dalam beribadah.

"Sebenarnya haji akbar itu meningkatkan semangat untuk beribadah, karena Nabi Muhammad SAW itu haji wada' dan haji akbar hanya sekali," kata Aswadi di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (15/6/2022).

Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji dari Kementerian Agama, pelaksanaan wukuf atau puncak haji di Arafah memang jatuh pada Jumat 8 Juli 2022.

Baca Juga: Haji Kecil Adalah Istilah Lain dari Umroh, Ini Keutamaannya

Guru besar Ilmu Quran dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya itu menjelaskan, keistimewaan haji akbar karena bertepatan dengan hari Jumat, yang merupkan Sayyidul Ayyam atau rajanya hari.

"Yang menjadi istimewa adalah karena hari Jumat itu, tumpukannya sayyidul ayyam maka ini adalah puncak kemuliaan. Karena pemimpin satu minggu itu kan Jumat," jelas Aswadi.

"Jadi kalau haji pas Jumat itu berarti adalah dilipat gandakan sesuai dengan amaliah kemuliaan di hari Jumat itu," lanjutnya.

Ia mengatakan Jumat adalah hari istimewa, Allah SWT memuliakan umat Muhammad SAW dengan hari Jumat, yang tidak diberikan kepada umat nabi terdahulu. Keistimewaan hari Jumat bagi umat muslim yaitu diampuni dosa-dosanya.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala tidak membiarkan seorang muslim pun pada hari Jumat yang tidak diampuni dosanya." (HR. Ibnu 'Adiy dan Ath-Thabrani).

Baca Juga: Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji: Perbedaan Rukun Haji dan Wajib Haji

Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah hadits Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya fitri.

Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat.

Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya, kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturrahim.

Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI