Suara.com - Presiden Partai Buruh Said Iqbal berang kepada massa buruh yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Rabu (15/6/2022) hari ini. Pasalnya, sempat terjadi kericuhan antara massa aksi dan pihak kepolisian karena pemasangan kawat berduri di depan gerbang Gedung DPR RI.
Said yang juga Presiden KSPI itu langsung mendatangi mobil pengurai massa (Raisa) milik aparat kepolisian dan meraih alat pengeras suara. Dengan nada tinggi, Said meminta agar massa aksi bisa tertib dan tidak melanggar prosedur saat aksi berlangsung.
"Aksi ini aksi tertib, aksi damai, kita ikuti prosedur Semua duduk! Duduk!," tegas Said.
Said meminta agar tidak ada massa aksi yang sengaja membikin kegaduhan. Soal pemasangan kawat berduri, Said mengatakan akan melakukan negosiasi dengan aparat kepolisian.
Baca Juga: Presiden Partai Buruh: Masa Kampanye 75 Hari Langgar Undang-undang Pemilu
"Jangan ada yang membuat kegaduhan!Dengarkan saya. Sementara kawat berduri di depan gedung DPR kita tinggalkan sambil kita negosiasi dengan pihak aparat keamanan," ucap dia.
"Jangan melakukan tindakan-tindakan yang berlebihan. Saya Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, Presiden KSPI, saya minta semua duduk, ikuti aturan, jangan ada yang melakukan provokasi," pungkasnya.
Ditangkap
Sekitar lima orang pengunjuk rasa ditangkap polisi. Bahkan saat melakukan penangkapan polisi melakukan kekerasan berupa pemukulan.
Berdasarkan pantauan Suara.com sekitar pukul 10.55 WIB, massa yang baru tiba itu protes karena di depan gerbang gedung DPR RI dipasang kawat berduri.
Baca Juga: Tolak Masa Kampanye 75 Hari, Partai Buruh Akan Laporkan KPU ke Bawaslu
Tak terima baru tiba disambut dengan kawat berduri, massa berusaha untuk menyingkirkannya.
Polisi yang melihat hal tersebut, langsung berusaha mencegahnya. Akibatnya dorogan hingga gesekan antara massa dengan posisi terjadi.