Puting Beliung Porak Porandakan 38 Rumah di Kepulauan Tanakeke Sulsel

Rabu, 15 Juni 2022 | 11:24 WIB
Puting Beliung Porak Porandakan 38 Rumah di Kepulauan Tanakeke Sulsel
Puting beliung porak porandakan 38 rumah di Kepulauan Tanakeke, Sulawesi Selatan. Tepatnya di Desa Rewataya Kecamatan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puting beliung porak porandakan 38 rumah di Kepulauan Tanakeke, Sulawesi Selatan. Tepatnya di Desa Rewataya Kecamatan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kejadian itu Minggu kemarin. Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari merinci sebanyak delapan unit rumah rusak berat dan 30 unit lainnya rusak ringan.

BPBD Kabupaten Takalar berkoordinasi dengan aparat desa dan TNI/Polri untuk melakukan asesmen lanjutan pasca terjadinya angin puting beliung.

Selain itu, BNPB telah memberikan bantuan logistik darurat kepada 38 keluarga terdampak.

Selain rumah, sebanyak tiga unit gudang penyimpanan rumput laut dan satu gedung fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan

"Sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap yang rata-rata terbuat dari bahan seng. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar melaporkan 8 kepala keluarga yang rumahnya rusak berat mengungsi sementara dengan kerabat terdekat," ujar Abdul.

BNPB mengimbau hingga tiga hari ke depan, Provinsi Sulawesi Selatan berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan puting beliung.

Sementara untuk di Kabupaten Takalar berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.

Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan sebagian besar wiayah mengalami awal musim kemarau pada bulan April hingga Juni 2022.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan Hari Ini, Rabu 15 Juni 2022

Meskipun begitu, beberapa wilayah di Indonesia masih berpotensi mengalami hujan disertai angin kencang yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI