Suara.com - Seorang jamaah calon haji atau JCH kloter pertama Tanjungpinang tidak diizinkan berangkat menuaikan ibadah haji 2022 karena hamil. Hal ini dikatakan oleh Ketua Petugas Penyelenggaraan Ibadah haji (PPIH) Embarkasi Hang Nadim Batam, Mahbub.
Mahbub menjelaskan, jemaah calon haji itu tak diizinkan berangkat oleh pihak kesehatan dan otoritas Arab Saudi. Pasalnya jika memaksakan, bisa ada risiko besar yang berbahaya bagi ibu dan anak yang dikandungnya.
Proses ibadah haji sendiri juga dilakukan di sejumlah alam terbuka, dengan risiko besar, terutama ketika di Arafah Musdalifah dan Mina. Tentunya kondisi itu bisa membahayakan untuk ibu hamil jika fisik tidak kuat.
"Mungkin pertimbangan fisik, pihak kesehatan tidak mengizinkan dan otoritas Saudi juga tidak mengizinkan, karena dikhawatirkan terjadi sesuatu, seperti keguguran," kata Mahbub usai acara pelepasan JCH kloter satu di Asrama Haji Batam, Rabu (15/6/2022).
Baca Juga: Ria Ricis Insecure Muncul Jerawat Selama Hamil, Penyebabnya Tak Cuma karena Naiknya Kadar Hormon
Lantas bagaimana nasib jemaah calon haji yang gagal berangkat karena hamil itu? Mahbub menerangkan bahwa sang jamaah akan dimasukkan dalam daftar prioritas untuk tahun berikutnya.
"Calon haji yang gagal berangkat pada tahun ini akan dimasukkan dalam daftar prioritas pada tahun berikutnya sambil menunggu kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi," lanjutnya.
Sedangkan terkait masa tunggu keberangkatan ibadah haji di Kepri, Mahbub menyebutkan antara 10 hingga 12 tahun, namun dapat berubah berdasarkan kondisi kabupaten/kota masing-masing.
"Antrean masa tunggu di Kepri di atas 10 tahun dan akan berubah berdasarkan kota dan provinsi," kata Mahbub.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad meminta doa kepada JCH daerah itu untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, khususnya Provinsi Kepri agar setiap kepala daerah di masing-masing kabupaten/kota dapat diberikan petunjuk dan amanah dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga: 5 Fakta Haji Furoda, Ibadah Naik Haji Tanpa Antre, Ini Syarat dan Biayanya
"Untuk Kepri, kita minta doa agar pemimpinnya di berikan petunjuk yang baik supaya bisa menjaga amanah dan menjalankan tugas dengan baik," ucap Ansar Ahmad.
Secara pribadi, Ansar memberikan uang saku kepada setiap JCH Kepri sebesar Rp100 ribu. Meski tidak seberapa, namun ia berharap uang itu bisa dibuat jajan beli minuman selama di perjalanan.
"Tadi secara pribadi saya menitipkan Rp100 ribu untuk jamaah. Mudah-mudahan bisa digunakan sekedar minum teh atau kopi selama di perjalanan," ujar Ansar.
JCH Kepri yang diberangkatkan hari ini juga mendapatkan bekal berupa makanan ringan produk UMKM Kepri. [ANTARA]