Satgas: Vaksin Masih Efektif Jadi Benteng Pertahanan Tubuh Dari Varian Baru Covid-19

Erick Tanjung Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2022 | 21:12 WIB
Satgas: Vaksin Masih Efektif Jadi Benteng Pertahanan Tubuh Dari Varian Baru Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (covid19.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengemukakan para pakar kesehatan bersepakat bahwa vaksin Covid-19 yang beredar saat ini masih efektif meningkatkan perlindungan tubuh manusia dari varian baru Covid-19 yang muncul.

"Menurut studi awal di Eropa, varian baru ini mengalami perubahan karakteristik yang lebih cepat menular dan menghindari kekebalan tubuh dari varian sebelumnya. Perlu diingat, kesimpulan itu masih bersifat sementara dan membutuhkan studi lanjutan," kata Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (14/6/2022).

Berdasarkan hasil studi Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, kata Wiku, peluang penularan varian baru Covid-19 seperti subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dapat menurun pada seseorang yang telah divaksin.

"Walau begitu, tidak ditemukan adanya indikasi bahwa varian ini menyebabkan gejala yang lebih parah," ujarnya.

Baca Juga: Kenapa Kasus COVID-19 di Indonesia Naik?

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Selasa siang, terdapat 20 subvarian Omicron yang terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5 di Indonesia.

Kasus BA.5 terbanyak dilaporkan dari Provinsi Jawa Barat mencapai 12 pasien yang terinfeksi. Sedangkan tiga kasus BA.5 dilaporkan dari Provinsi DKI Jakarta dan Bali masing-masing sebanyak tiga kasus.

Sebaran subvarian Omicron BA.4 dilaporkan dari DKI Jakarta dan Bali masing-masing dua kasus.

"Kita tentunya berharap tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan walaupun ditemukannya varian baru," katanya.

Pada prinsipnya, kata Wiku, seluruh kasus yang terjaring akan melalui prosedur isolasi sampai dinyatakan negatif atau sembuh. Selain itu, pemerintah terus meningkatkan upaya pelacakan kasus melalui metode genom sekuensing serta melakukan studi epidemiologi sebaran varian.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 27 Mei 2022; Positif 224 Orang, 277 Pasien Sembuh, 9 Jiwa Meninggal

Upaya antisipasi lonjakan kasus juga dilakukan pemerintah dengan memastikan efektivitas alat testing, khususnya di pintu-pintu masuk negara. "Hal ini diharapkan dapat mendeteksi dan menangani kasus varian baru dengan lebih baik," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI