7 Fakta Festival Ganja Thailand, dari Brownies hingga Sukacita Warga

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2022 | 19:30 WIB
7 Fakta Festival Ganja Thailand, dari Brownies hingga Sukacita Warga
Pelanggan pertama Highland Cafe, Rittipomng Bachkul, memegang sepotong ganja pada hari pertama pencabutan ganja dari daftar narkotika berdasarkan undang-undang, di Bangkok, Thailand, 9 Juni 2022. (ANTARA/Reuters/Athit Perawongmetha/as)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Thailand menggelar festival ganja usai pemerintah melonggarkan UU tentang narkoba. Ribuan warga tumpah ruah merayakan pelonggaran ganja dalam acara yang digelar kelompok advokasi ganja, Highland Network. Berikut sejumlah fakta festival ganja di Thailand

1. Disambut Bahagia Warga 

Ribuan warga yang mendukung legalisasi ganja menyambut festival ganja dengan gegap gempita. Sekitar 3.000 peserta melakukan perjalanan ke White Sands Beach di provinsi Nakhon Pathom, timur Bangkok untuk bergabung dalam kegiatan. 

2. Ada Brownies Ganja

Baca Juga: Pernah Ditangkap karena Kasus Narkoba, Anji Mendadak Bahas Ganja hingga Berharap Dilegalkan

Warga tak hanya mengonsumsi ganja dengan cara dihisap, tapi juga sebagai kudapan seperti brownies. Sejumlah kios di White Sands menjajakan brownies ganja di samping bong hingga kuncup. "Kami telah menunggu saat ini begitu lama," kata Victor Zheng, pemilik apotik gulma Nature Masters.

3. Pelepas Stres 

Sejumlah warga yang mengikuti festival ganja mengaku gembira dengan kebijakan baru pemerintah. Seorang pengunjung festival, Steve Canon, sangat bersemangat dengan perubahan aturan tersebut. “Saya mengisap sepanjang sore,” ujar lelaki 62 tahun itu, dilansir AFP, Senin (13/6/2022).

Pengunjung lain, Joey, tampak asyik mengobrol dengan teman-temannya sembari bergoyang dan menikmati ganja. "Senang banget. Stres saya lepas. Mengisap membuat saya tersenyum," ujar dia.

4. Kebijakan Penting Thailand

Baca Juga: Anji Berharap Indonesia Legalkan Ganja, Rehabilitasi Tak Bikin Kapok: Penjara dan Rehab Sangat Tidak Enak

Thailand sebenarnya sudah melegalkan ganja sejak 2018 sebagai obat. Saat ini ganja juga legal untuk penggunaan pribadi dan kosmetik. Sebelumnya, Thailand dikenal punya UU yang cukup keras terhadap penyalahgunaan narkoba. 

5. Punya Pasar Potensial

Para analis melaporkan pasar ganja legal dapat bernilai US$ 50 miliar hingga US$ 200 miliar selama satu dekade mendatang. Hal itu sebagai dampak pelonggaran UU tentang penggunaan ganja pribadi dan medis. 

6. Konglomerat Untung Besar

Liberalisasi ganja membuat sejumlah perusahaan ikut menraup untung, termasuk Charoen Pokphand Foods yang merupakan anak perusahaan makanan dan pertanian dari konglomerat raksasa CP Group.

Perusahaan mengumumkan rencana untuk mengembangkan produk makanan dan minuman yang diresapi dengan CBD, turunan ganja, bulan lalu. Thailand kini menjadi negara yang potensial menumbuhkan tanaman dan reputasi untuk produk pertanian berkualitas tinggi.

7. Tak Bebas Sepenuhnya

Pemerintah menegaskan penggunaan ganja di area abu-abu seperti merokok di luar rumah masih bisa membuat pelaku ditangkap. Pelanggar juga berpotensi menghadapi denda 25.000 baht serta tiga bulan penjara.

Kontributor : Alan Aliarcham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI