Suara.com - Subvarian Omicron BA.5 masuk Jawa Barat. Sebanyak 12 orang terinfeksi. Hal itu berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril melaporkan sampai hari ini, ada 20 subvarian Omicron yang terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5.
Sebanyak 12 kasus BA.5 berasal dari hasil penelusuran kasus di Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan kasus BA.5 lainnya dilaporkan dari Provinsi DKI Jakarta dan Bali masing-masing sebanyak tiga kasus.
Baca Juga: Pastikan Belum Ada Sebaran Omicron B4 dan BA5 di Kota Jogja, Dinkes Kebut Capaian Vaksin Booster
Sementara subvarian Omicron BA.4 dilaporkan dari DKI Jakarta dan Bali masing-masing dua kasus.
Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers virtual terkait perkembangan pengendalian pandemi nasional yang diikuti dari YouTube BNPB hari ini mengatakan penting bagi masyarakat untuk mewaspadai ancaman dua mutasi virus yang sudah masuk Indonesia per 6 Juni 2022 itu.
"Secara epidemiologi, varian BA.4 sudah diidentifikasi di 61 negara melalui 7.524 sikuens yang telah dilaporkan melalui Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID)," katanya.
Sekuens BA.4 paling banyak teridentifikasi di Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark dan Israel. Sedangkan untuk varian BA.5 sudah diidentifikasi di 65 negara melalui 10.442 sikuens yang telah dilaporkan melalui GSAID.
"Sekuens paling banyak teridentifikasi di Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris dan Afrika Selatan," katanya.
Baca Juga: Soal Mutasi Omicron B.4 dan BA.5, Dinkes Jogja Sebut Belum Ada Sebarannya
Wiku mengatakan transmisibilitas atau kemampuan transmisi dari varian tersebut memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dengan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibanding varian Omicron lainnya. (Antara)