"Ini semangat PAN. PAN adalah partai reformasi. PAN hari ini adalah partai inovasi. Jadi capres kami haruslah inovator dan kolaborator. Jadi mampu membangun jejaring, mampu untuk fokus kepada riset, inovasi, kemajuan teknologi dan memberdayakan semua elemen untuk menuju masa Indonesia emas 2045," papar Bima.
Terakhir, kata Bima, calon kandidat presiden PAN harus memiliki karakter yang kuat baik secara global dan lokal.
"Memiliki prespektif nusantara, semangat untuk memajukan kebudayaan lokal, produk lokal, kemajuan ekonomi dengan berbasiskan kebudayaan," tuturnya.
"Jadi ini kriteria kelima. Capres kita ini harus nusantara, harus cinta produk lokal, enggak boleh (jadi) antek-antek asing misalnya, enggak boleh kaki tangan asing, enggak boleh. Ini harus yang berani pasang badan untuk produk lokal kita, kemandirian ekonomi, harus bisa membawa indonesia jadi pemimpin di era global," sambungnya.
Sementara itu, Sekjen PAN, Eddy Soeparno mengatakan, keputusan calon presiden dan wakil yang akan mereka usung ditentukan pada Rakernas PAN pada 28 Agustus 2022. Nantinya akan diputuskan enam nama capres dan cawapres.
Proses penjaringan capres dan cawapres akan dilaksanakan lewat 'PAN Memilih,' yang digelar mulai tanggal 14 Juni hingga 26 Agustus dengan melibatkan kader partai di seluruh provinsi Indonesia.
Dia mengatakan pada proses penjaringannnya, kader PAN ditingkat kabupaten/kota atau DPD diminta untuk mengusulkan 10 nama calon presiden dan wakil presiden ke DPW PAN tingkat provinsi. Setelahnya, DPW PAN merujutkan 8 nama capres dan cawapres untuk diusulkan pada Rakernas PAN.
"Nanti diperhelatan Rakernas, DPP PAN akan mengerucutkan kembali nama-nama yang diusulkan setiap DPW menjadi enam nama yang terdiri atas capres dan cawapres," jelas Eddy.
Baca Juga: Optimis Sambut Kabar Reshuffle Kabinet, PAN Siapkan Kader Terbaik