Hakim Jatuhkan Vonis Dua Eks Pegawai Ditjen Pajak Sembilan Tahun dan Delapan Tahun Penjara

Selasa, 14 Juni 2022 | 17:35 WIB
Hakim Jatuhkan Vonis Dua Eks Pegawai Ditjen Pajak Sembilan Tahun dan Delapan Tahun Penjara
Majelis Hakim Fahzal Hendri membacakan putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2022). Dalam lanjutan sidang dua terdakwa eks pemeriksa perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak, Wawan Ridwan dan Alfred Simanjuntak. [Suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis hakim memvonis dua terdakwa eks pemeriksa perpajakan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Wawan Ridwan dan Alfred Simanjuntak dengan hukuman penjara berbeda-beda. Alfred dihukum delapan tahun penjara, sedangkan Wawan Ridwan sembilan tahun penjara.

Selain pidana badan, kedua terdakwa harus membayar uang denda Rp200 juta atau subsider tiga bulan kurungan penjara. Kedua terdakwa Alfred dan Wawan dijerat dalam kasus suap yang menjeratnya terkait pemeriksaan perpajakan tahun 2016 sampai 2017.

"Menyatakan terdakwa I Wawan Ridwan dan terdakwa II Alfred Simanjuntak telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama," kata Hakim Fahzal Hendri dalam pembacaan putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2022).

Hakim Fahzal turut memberikan pidana tambahan berupa membayar uang pengganti kepada dua terdakwa. Untuk terdakwa Wawan Ridwan membayar Rp2.373.750.000. Jika dalam ketentuan tidak dapat membayar uang pengganti, maka KPK dapat menyita aset milik terdakwa Wawan sesuai biaya uang pengganti.

Baca Juga: Jalani Sidang Vonis, Nasib Dua Eks Pemeriksa Pajak Wawan Ridwan Dan Alfred Diputus Hakim Hari Ini

Jika Wawan tidak mampu membayar keseluruhan uang pengganti akan dijatuhi pidana penjara selama satu tahun.

Sementara, Alfred Simanjuntak harus membayar uang pengganti Rp8.237.292.900, jika tidak mampu membayar keseluruhan maka akan disita aset miliknya. Selanjutnya, bila aset miliknya tidak cukup maka akan diganti dengan pidana penjara selama dua tahun.

Adapun hal memberatkan kedua terdakwa, tidak sama sekali membantu program pemerintah dalam pemberantasan korupsi.

"Hal meringankan, mengakui perbuatannya, meminta maaf dan bersikap sopan dalam persidangan, mempunyai tanggungan keluarga," imbuhnya

Dalam tuntutan Jaksa KPK, tuntutan terhadap terhadap Alfred Simanjuntak tidak berubah dari vonis yang diberikan majelis hakim delapan tahun penjara. Sedangkan, Wawan mendapatkan keringaanan satu tahun dari majelis hakim dari tuntutan Jaksa selama 10 tahun penjara menjadi sembilan tahun penjara.

Baca Juga: Kasus Suap Pajak, KPK Tuntut Dua Eks Pemeriksa di Dirjen Pajak 10 Tahun dan 8 Tahun Penjara

Dalam dakwaan tim Jaksa KPK, Wawan Ridwan didakwa bersama eks pemeriksa pajak Alfred Simanjuntak. Keduanya diduga menerima suap masing -masing SGD606.250 atau senilai Rp6,4 miliar.

"Melakukan atau turut serta beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan, menerima hadiah atau janji yaitu menerima uang yang keseluruhannya sebesar Rp15 miliar dan SGD4 juta. Di mana para terdakwa menerima masing-masing sebesar SGD606,250," kata tim Jaksa dalam pembacaan dakwaan di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (26/1/2022).

Kasus pajak menjerat Wawan dan Alfred, merupakan pengembangan dari dua petinggi Dirjen Pajak Kemenkeu, Angin Prayitno Aji dan Dandan Ramdani yang kini tengah menjalani hukumannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI