Suara.com - Polda Metro Jaya segera membeberkan 30 nama sekolah yang diduga terafiliasi dengan kelompok Khilafatul Muslimin. Mereka mengklaim masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap para tersangka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan detail perkembangan kasus ini akan disampaikan dalam waktu dekat.
"Hal-hal mengenai tersebut, kita akan jelaskan beberapa hari kedepan. Nanti kemungkinan akan ada rilis lebih lanjut dari Polda Metro Jaya," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Pada Senin (13/6/2022) dini hari kemarin, tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya kembali menangkap tokoh Khilafatul Muslimin berinisial AS (74).
Dia merupakan tokoh penting di kelompok tersebut dengan jabatan sebagai menteri pendidikan.
Zulpan ketika itu menyebut peran daripada AS yakni melakukan doktrinisasi.
"Yang bersangkutan ini berperan di dalam ormas Khilafatul Muslimin ini adalah bertanggung jawab untuk melakukan doktrinisasi terkait dengan meyakinkan bahwa Khilafah bisa menggantikan ideologi Pancasila," ungkapnya.
Berdasar penyelidikan, kata Zulpan, penyidik menemukan sekitar 30 sekolah diduga telah terafiliasi dengan kelompok Khilafatul Muslimin. Sekolah-sekolah tersebut dijadikan sarana untuk menyebarkan paham Khilafah.
"Ada beberapa sekolah hampir 30 sekolah yang sudah terafiliasi dengan ajaran khilafah yang mana ini dilakukan atau penanggung jawabnya di dalam ormas Khilafatul Muslimin adalah tersangka AS," kata dia.
Baca Juga: Tak Tinggal Diam, Iko Uwais Laporkan Balik Pelapor Dugaan Pencemaran Nama Baik
Dalam perkara ini sendiri, penyidik diketahui telah menangkap dan menetapkan enam orang tersangka. Salah satunya yakni pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja.
Sedangkan lima tersangka lainnya masing-masing berinisial AA, IN, F, SW, dan AS.