Dalam rilis Kementerian Pertanian, ia mengatakan telah menerima setidaknya 50 pesan Whatsapp sejak pagi hari Rabu lalu (08/06) sampai ketika rapat dengan pendapat diadakan di hari yang sama.
"Ada yang sampai nangis, punya ternak tiga, mati dua, tinggal satu," katanya.
"Sebentar lagi Idul Adha. Tampaknya Kementan santai saja kok. Nggak ada gerakan."
Sudin pun takut jumlah hewan sapi ternak yang dibutuhkan kurang lebih 1,6 juta ekor tidak dapat memenuhi kebutuhan.
"Jangan sampai ini berdampak pada ketersediaan pasokan ternak dan stabilitas harga yang merugikan peternak sebagai produsen dan konsumen."
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel meminta agar pemerintah menangani penyebaran virus ini layaknya virus corona.
"Ini sama-sama serangan virus. Persebarannya juga sudah sangat meluas. Dan ini menyangkut nasib peternak dan juga soal kedaulatan pangan di tengah ancaman krisis pangan dunia," katanya.
Menurutnya, kepemilikan hewan ternak sapi atau kerbau merupakan indikator dalam mengukur kemiskinan masyarakat.
Jika hewan ternak warga mati atau harganya jatuh, maka keluarga peternak yang bersangkutan menurutnya mungkin bisa langsung jatuh miskin.
Baca Juga: 84 Hewan Ternak di Serang Positif PMK, Kasus Pertama Ditemukan di Baros
Walau demikian, juru bicara Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan jumlah hewan peternakan untuk Idul Adha sejauh ini masih cukup.