Lebih dari 500 Hewan Ternak di Kota Tangerang Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku Jelang Idul Adha 2022

Selasa, 14 Juni 2022 | 13:49 WIB
Lebih dari 500 Hewan Ternak di Kota Tangerang Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku Jelang Idul Adha 2022
ILUSTRASI Hewan ternak. [Suaralampung.id/Agus Susanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 500 hewan ternak di Kota Tangerang terinfeksi penyakit mulut dan kuku. Namun 60 persen dari jumlah itu sudah sembuh.

Hal itu dijelaskan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman mengatakan pihaknya kian memperketat pemeriksaan hewan kurban di seluruh lapak penjualan hewan kurban di Kota Tangerang.

Terlebih momentum Idul Adha 1443 Hijriah /2022 Masehi ini beriringan dengan kasus PMK yang kian merebak di Indonesia, tidak terkecuali Kota Tangerang.

Baca Juga: Vaksinasi Hewan Ternak dari Penyakit Mulut dan Kuku Secara Nasional Dimulai, Tahap Awal di Jawa Timur

Saat ini secara masif DKP menurunkan belasan dokter hewan untuk memeriksa seluruh kesehatan hewan kurban, di seluruh peternakan hingga lapak penjualan hewan kurban di Kota Tangerang.

Tidak hanya kesehatan fisiknya yang bebas PMK, Tim DKP juga memeriksa surat keterangan sehat dari daerah asal hewan kurban tersebut.

Jika semua dicek aman dan sesuai standar, DKP akan memberikan stiker yang menyatakan lapak sehat dan aman PMK.

"Stiker ini bisa menjadi acuan para pembeli hewan kurban, untuk lebih yakin hewan-hewan yang dijual sudah melewati pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat," kata Abduh.

Pengecekan kesehatan hewan yang dilakukan secara masif, beriringan dengan temuan kasus di Kota Tangerang yang tergolong cukup banyak.

Baca Juga: Pemerintah Lakukan Vaksinasi PMK Massal Nasional 3 Juta Dosis, Lokasi Mana Saja?

Namun, juga sudah banyak hewan terjangkit PMK dinyatakan sembuh.

Sisanya tinggal melewati massa ingkubasi virus sekitar 14 hari setelah terjangkit.

"Jadi, tidak usah panik semua bisa tertangani hingga dinyatakan sembuh. Masyarakat pun tak perlu ragu menjalankan ibadah berkurban. Tinggal memilih hewan kurban secara cerdas dan mengolah dagingnya secara sempurna," kata Abduh Surahman.

Sementara itu, Pedagang hewan kurban Amirullah menyatakan untuk mencegah terpapar PMK maka hewan pesanannya dari Bima NTB dikirim menggunakan jalur laut.

Hal ini untuk menghindari daerah Jawa Tengah yang cukup banyak kasus PMK.

"Menjaga sterilisasi di lapak kurban, saya juga menyemprot disinfektan, cuci tangan dan lainnya bagi setiap pembeli yang mau datang. Jadi insyaallah semua diusahakan bersih dan steril untuk hewan yang dipastikan tetap sehat hingga Idul Adha," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI