Kapuskes TNI Sebut Omicron BA.4 dan BA.5 Tidak Berbahaya, Warga Jangan Panik

Stefanus Aranditio Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2022 | 12:11 WIB
Kapuskes TNI Sebut Omicron BA.4 dan BA.5 Tidak Berbahaya, Warga Jangan Panik
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI Budiman [Foto: ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Pusat Kesehatan Wisma Atlet, Mayjen Budiman menyebut Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 tidak berbahaya, masyarakat tidak perlu panik.

Budiman mengatakan, kasus kematian akibat varian baru ini masih terpantau rendah, peningkatan kasus positif dan angka keterpakaian tempat tidur pun masih merangkak naik.

"Kalau kami membaca, BA.4 dan BA.5 itu sendiri sebetulnya salah satu varian yang tidak signifikan, maksudnya tidak menimbulkan gejala yang berat. Jadi, kita tidak perlu takut," kata Budiman kepada wartawan, Selasa (14/6/2022).

Meski begitu, pihaknya tetap akan mempersiapkan diri apabila ini Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 ini mengakibatkan lonjakan Covid-19 yang signifikan.

Baca Juga: Mick Jagger Positif Covid-19, Konser Rolling Stones Ditunda

"Kami siap, saat ini kami memiliki 2 gedung yang di-standby-kan dengan jumlah total 3.801 tempat tidur, kalau digabungkan gedung yang ada di RSDC Wisma Atlet Kemayoran itu jumlahnya 7.394 tempat tidur, jadi kita sudah siap," ucapnya.

Budiman memastikan, hingga saat ini belum ada pasien dengan Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5. Setiap pasien yang masuk ke Wisma Atlet pasti dilakukan pemeriksaan S-gene Target Failure atau SGTF untuk memeriksa cepat varian di dalam virus Covid-19, kemudian sampel itu juga dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan untuk diperiksa dengan metode Whole Genome Sequencing atau WGS.

"Kami masih menunggu hasil dari sana," tutur Budiman.

Dia juga mengungkapkan seluruh pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet rata-rata bergejala ringan dan tanpa gejala.

Hari ini, ada sebanyak delapan orang pasien Covid-19 yang masuk ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran sehingga total menjadi 43 orang dari total 3.801 tempat tidur.

Baca Juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia, Tingkat Hospitalisasi dan Kematian Lebih Rendah?

Mereka yang terdiri dari 24 orang pria dan 19 orang wanita ini dirawat di tower 5 dan 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Sejak beroperasi 23 Maret 2020, RSD Wisma Atlet Kemayoran telah didatangi berbagai kategori pasien Covid-19 hingga jumlahnya mencapai 164.325 orang.

Sementara, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mencatat sudah ada delapan kasus Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Diperkirakan kasus subvarian BA.4 dan BA.5 ini dapat melonjak naik beberapa bulan ke depan. Hal ini karena kasus Covid 19 subvarian BA.4 dan BA.5 di berbagai negara belahan dunia mengalami kenaikan akhir-akhir ini.

“Hasil pengamatan kami, puncak dari penularan varian BA.4 dan BA.5, ini sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron, kasus hospitalisasinya juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron,” ucap Budi.

Budi menegaskan, kasus kematiannya juga cenderung lebih rendah. Berdasarkan pengamatan, kasus kematian subvarian BA.4 dan BA.5 hanya sekitar satu persepuluh dibandingkan varian Delta dan Omicron.

”Kasus kematiannya sepersepuluh dari kasus kematian di Delta dan Omicron,” sambungnya.

Meskipun terbilang lebih aman dan tidak terlalu berbahaya, Budi menuturkan, pemerintah akan terus memantau kelanjutan kasus subvarian BA.4 dan BA.5 ke depannya.

Tidak hanya itu, dari pihak pemerintah juga tetap menyuarakan masyarakat untuk melakukan vaksin booster karena dikhawatirkan kasus akan melonjak pada Juli mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI