Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok ibu-ibu sedang menangis di lantai sebuah rumah sakit viral di media sosial. Ibu tersebut ternyata tengah menangisi anaknya, siswa MTS yang meninggal dunia.
Sang anak sebelumnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama. Setelah diselidiki, ternyata siswa tersebut merupakan siswa salah satu Madrasah Tsanawiyah di Sulawesi Utara.
Siswa yang masih remaja itu tewas setelah menjadi korban perundungan atau bullying teman-temanya di sekolah.
Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi? Berikut fakta-faktanya:
Baca Juga: Aksi Iseng Polisi ke Temannya Ini Bikin Ngakak, Warganet: Boys will be boys
1. Korban bully adalah seorang siswa MTS dari Sulawesi Utara
Siswa yang diketahui telah meninggal tersebut, merupakan siswa MTS Kotamubagu, Sulawesi Utara berinisial BT yang masih berusia belia, yakni 13 tahun.
BT merupakan korban bully atau perundungan yang dilakukan oleh sembilan teman-temannya yang menyebabkan dirinya kehilangan nyawanya.
2. Korban dianiaya sembilan orang
Kapolres Kotamubagu AKBP Irham Halid, melalui Kasi Humas Iptu I Dewa Adiyatna menyatakan, BT tewas akibat penganiyaan yang dilakukan oleh teman-temannya. Tangan BT diikat lalu ia dipukuli beramai-ramai.
Para pelaku awalnya menutup mata korban, lalu kedua tangan BT diikat sebelum akhirnya ke-9 temannya memukulinya dengan sadis.
"Korban diikat dan dipukuli oleh sembilan pelaku," kata Kapolres Kotamubagu AKBP Irham Halid melalui Kasi Humas Iptu I Dewa Adiyatna, Senin (13/6/2022).
3. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit
Setelah dipukuli, BT dilarikan ke rumah sakit Kotamubagu yang sebelumnya sempat dirujuk ke RSUD Malalayang Manado pada Sabtu (11/6 2022).
BT mendapatkan perawatan di RSUP Kandaou Malalayang karena dinyatakan mempunyai kelainan di bagian usus nyasehingga harus dioperasi.
"Korban akhirnya dibawa ke RS Kotamubagu. Dia sempat dirujuk ke RSUD Malalayang Manado, Sabtu 11 Juni." Ungkap Iptu I Dewa.
4. Nyawa BT tak bisa diselamatkan
Korban telah dilarikan ke rumah sakit utuk mendapatkan pertolongan, pihak rumah sakit mengatakan adanya kelainan pada ususnya yang mengharus korban melakukan operasi.
Namun sayangnya, nyawa BT tidak bisa diselamatkan meski sudah sempat melakukan operasi di rumah sakit.
Mengetahui anaknya meninggal, ibu korban menangis di lantai rumah sakit ketika mengetahui anaknya telah tiada.
5. Polisi tetapkan sembilan tersangka
BT yang menjadi korban bully telah kehilangan nyawanya akibat penganiayan yang dilakukan oleh sembilan orang temannya.
Ia dinyatakan meninggal setelah sebelumnya akan dilakukan operasi karena ada kelainan pada ususnya.
Saat ini, sembilan orang yang diduga sebagai tersangka penganiyaan BT, tengah dibawa ke Polres untuk melakukan pemeriksaan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan