Diduga ODGJ, Seorang Ayah Memutilasi Anaknya yang Berusia 7 Tahun

Selasa, 14 Juni 2022 | 09:40 WIB
Diduga ODGJ, Seorang Ayah Memutilasi Anaknya yang Berusia 7 Tahun
Ilustrasi pisau (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa mutilasi terjadi di Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Korbannya merupakan seorang anak berusia tujuh tahun. Anak ini dimutilasi oleh ayahnya sendiri yang diduga merupakan seorang ODGJ.

Dalam video yang beredar tampak sosok ayah yang sedang membawa kepala anaknya yang telah ia mutilasi.

Para warga serta pihak berwajib tampak mengerubungi pria diduga ODGJ yang saat itu tak mengenakan baju tersebut.

Baca Juga: 5 Prinsip Hidup yang Perlu Diterapkan Anak Muda Masa Kini, Kamu Bagaimana?

Oleh pihak berwajib, warga yang saat itu berada di lokasi kejadian disuruh untuk mundur dan menjauh dari pria pelaku mutilasi ini.

Video tersebut dapat dilihat melalui unggahan akun Instagram @kabarpekanbaru.

Akun Instagram tersebut menuturkan bahwa pelaku mutilasi anak tersebut membawa kepala anaknya yang telah dimutilasi keliling kampung.

Video yang diunggah pada Senin (13/06/22) ini telah ditayangkan sebanyak 30 ribu kali.

Video ini juga telah mendapatkan sejumlah 1 ribu suka dan ratusan komentar dari warganet. Komentar yang diberikan pun beragam.

Baca Juga: Heboh, Warga Cilodong Temukan Mayat Bayi di Halaman Masjid, Publik: Pejuang Garis Dua Menangis Melihat Ini

"Ya ampun kenapa gilanya serem banget. Nggak dirawat saja dulu di rumah sakit jiwa? Pemerintah setempat harusnya cepat tanggap membantu, jangan sampai kejadian seperti ini," ungkap warganet.

"Itu serius bapaknya yang nggak pakai baju lagi pegang kepala anaknya beneran?" tanya warganet.

"Semoga anaknya husnul khotimah," kata warganet.

"Perlu diselidiki gila karena apa bapaknya. Karena ODGJ yang di jalan jarang nyerang orang apalagi sampai memutilasi," terang warganet.

"Ya Allah, kenapa bisa sampai terjadi kayak gitu? Keluarga yang lain kenapa nggak bisa mendeteksi kalau ayahnya sakit jiwa. Kan bisa dijauhkan dia dari anaknya, kalau ada mengarah kebiasaannya pada kekerasan terhadap orang lain. Semoga kita yang masih diberi akal sehat, selalu mengingat Tuhan dalam keadaan sesulit apapun. Sedih kali lihatnya," tambah warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI