Suara.com - Kenaikan kasus Covid-19 terjadi di wilayah Indonesia sejak pertengahan bulan Mei 2022 lalu. Grafik menunjukkan adanya peningkatan bila dihitung kasus harian maupun mingguan. Apa penyebab kenaikan ini?
Covid-19 mencatatkan kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan kasus virus corona ini membuat positive rate nasional yang mulanya 0,5 hingga 0,8 persen menjadi 1,36 persen.
Catatan itu sebenarnya masih cukup baik. WHO menyebut batas aman Covid-19 harus memiliki positive rate berada di bawah 5 persen. Namun, peningkatan ini menjadi kewaspadaan bagi pemerintah, juga masyarakat.
"Jadi kalau kasus kita sekitar 574 harian, kalau lihat Australia bisa 16 ribuan, India 8.500, Singapura 3.100, Thailand 2.400 dan Malaysia 1.700," ujar Menko Konferensi Pers PPKM di channel youtube Sekretariat Presiden, Senin (13/6/2022).
"Kalau dilihat dari kasus reproduksi kasus aktif, Indonesia relatif stabil di angka 1," lanjutnya.
Ada sejumlah penyebab kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Berikut ini deretan penyebabnya.
1. Varian Baru BA.4 dan BA.5
Banyak pihak meyakini peningkatan ini tak lepas dari varian baru Covid-19 bernama omicron BA.4 dan BA.5. Dua varian itu disebut-sebut bisa mengelabuhi sistem kekebalan tubuh. Kemampuan itu disebut sebagai escape imunity.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut sudah ada 8 kasus yang ditemukan di Indonesia, terkait BA.4 dan BA.5. Tiga kasus datang dari tamu luar negeri.
"Sisanya kasus transmisi lokal. 4 jakarta 1 di bali, tapi satu (di Bali), yang bersangkutan tenaga media dari Jakarta," tutur Budi Gunadi.