Infografis
Suara.com - Baru-baru ini aksi seorang kepala desa dalam membela warganya viral di media sosial. Sebab kepala desa itu sampai mengamuk dan memarahi staf di sebuah rumah sakit diduga akibat warganya yang tidak mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.
Hal ini seperti terlihat pada video unggahan akun Instagram @terangmedia. Terlihat Abdul Halim (60), Kepala Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat yang tengah memarahi sejumlah petugas rumah sakit.
Dengan kaus kuning dan celana pendeknya, Abdul Halim tiba bersama sejumlah perangkat desa ke sebuah rumah sakit. Rupanya ia memperjuangkan seorang warganya yang sudah terbaring di brankar namun tak kunjung mendapat pelayanan dari tim medis.
"Kamu ini jadi pegawai rumah sakit disumpah tidak sih?" ujar Abdul Halim dengan nada tinggi, dikutip Suara.com pada Senin (13/6/2022). "Masa orang yang sudah payah begini belum dilayani."
Memang tampak pasien yang diduga warganya itu sudah terbaring kepayahan di brankarnya. Abdul Halim lantas mengingatkan rumah sakit tidak seharusnya hanya mementingkan profit atau keuntungan sampai abai dalam melayani pasien yang kurang mampu.
"Pasien sudah payah begini belum juga ditangani. Ini diinfus aja kagak malah dibiarkan. Rumah sakit jangan hanya profit oriented," tegasnya.
Bahkan Abdul Halim tidak mempermasalahkan aksinya yang diviralkan. Ia juga mempersilakan jika ada staf rumah sakit yang hendak melaporkannya, karena Abdul Halim yakin yang dilakukannya sudah benar.
Aksi marah-marahnya ini bukan cuma membuat publik bersimpati karena dinilai menunjukkan ketulusannya dalam melayani masyarakat, tetapi juga membuat publik tertawa.
Bukan karena gesturnya yang berjalan hilir-mudik di ruang perawatan rumah sakit sambil berkacak pinggang, tetapi karena Abdul Halim yang sempat memukul brankar pasien dengan emosi.
Baca Juga: Viral! Siapa Nama Wapres RI? Anak-anak Ini Jawab: Partai Perindo
Brankar itu pula yang ditempati oleh warganya yang sedang kepayahan, yang sampai terlihat terkejut dan terlonjak dari brankarnya. Hal inilah yang membuat warganet salah fokus.
