Elektabilitas Ganjar Pranowo Disebut Melesat Setelah Sinyal Dukungan dari Jokowi di Rakernas Projo

Senin, 13 Juni 2022 | 16:47 WIB
Elektabilitas Ganjar Pranowo Disebut Melesat Setelah Sinyal Dukungan dari Jokowi di Rakernas Projo
Ganjar Pranowo. (Suara Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elektabilitas Ganjar Pranowo disebut-sebut meningkat usai menghadiri Rakernas Projo. Salah satu hal yang dianggap elektabilitas Gubernur Jawa Tengah tersebut meningkat, lantaran Presiden Jokowi saat itu dianggap memberi sinyal mendukung pencalonan tokoh PDIP tersebut maju menjadi calon presiden di Pilpres 2024.

Namun, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menegaskan, kenaikan elektabilitas Ganjar tidak bisa langsung dikaitkan dengan Rakernas Projo.

"Tapi yang jelas saya bisa mengatakan pada momen pasca Rakernas Projo, Ganjar Pranowo bisa dikatakan angkanya ada di atas 30 persen, bahkan di simulasi 10 nama. Dan bisa dikatakan melesat cukup naik kalau kita nanti lihat data tren," kata Yunarto dalam rilis survei Charta Politika Indonesia, Senin (13/6/2022).

Sementara itu, dalam survei tentang elektabilitas 10 nama terhadap kandidat calon presiden, nama Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dengan 31,2 persen. Kedua Prabowo Subianto dengan 23,4 persen, kemudian Anies Baswedan 20,0 persen.

Baca Juga: Desakan Publik agar Presiden Jokowi Melakukan Reshuffle Kabinet Sangat Besar

"Jadi kalau kita lihat di sini ada tingkat elektabilitas yang bisa dikatakan sudah pada rentang cukup jauh," kata Yunarto.

Sedangkan untuk peringkat empat dan lima, ada nama Ridwan Kamil 4,6 persen dan Sandiaga Uno 3,6 persen.

Berikutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono 3,3 persen; Khofifah Indar Prawansa 2,9 persen; Erick Thohir 2,0 persen; Puan Maharani 1,8 persen; Airlangga Hartarto 1,2 persen dan tidak tahu atau tidak jawab 6,1 persen.

Adapun survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia pada 25 Mei 2022 hingga 2 Juni 2022 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan jumlah sampel sebanyak 1200 responden dari 34 provinsi. Sedangkan untuk metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±(2.83%) pada tingkat kepercayaan 95%.

Ganjar Respons Sinyal Jokowi

Baca Juga: Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024, Pengamat: Moeldoko Masuk Hitungan Kuat

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya buka suara terkait isu dukungan Presiden sekaligus Ketua Dewan Pembina Pro Jokowi (Projo), Joko Widodo dalam kontestasi politik 2024 mendatang.

Dalam Rakernas V Projo di Balgondes, Magelang, Sabtu (21/05/2022) lalu, Jokowi menyebut relawan tidak perlu kesusu atau tergesa-gesa menentukan nama untuk maju Pilpres meski tokoh yang didukung hadir dalam acara tersebut.

Ganjar yang dikonfirmasi usai menghadiri penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (Hc) Menteri Perhubungan (menhub) RI, Budi Karya di UGM, Senin (23/05/2022) pun menyampaikan komentarnya. Dirinya mengaku memilih tidak percaya diri bila tokoh yang disebut Jokowi adalah dirinya.

"Aja ke-ge'eran ta (terlalu percaya diri) to," ungkapnya.

Menurut Ganjar, tak hanya dia yang hadir dalam Rakernas tersebut. Sejumlah nama besar juga ikut hadir dalam Rakernas tersebut seperti Staf Kepresidenan Moeldoko hingga Ketua Umum Projo Budi Ari Setiadi.

Selain itu kehadirannya dalam Rakernas tersebut juga bukan tanpa alasan. Sebagai Gubernur Jateng, Ganjar datang mendampingi presiden yang hadir dalam acara di salah satu kabupatennya.

"Kemarin saya hadir karena saya adalah gubernur Jawa Tengah, lokasi itu ada di Jawa tengah. Ada kunjungan presiden ya saya hadir, di (rakernas) situ kan banyak yang hadir,” jelas Ganjar." tandasnya.

Ganjar memahami bila Jokowi meminta para relawan untuk tidak terburu-buru dalam menentukan calon nama yang akan didukung dalam Pilpres mendatang. Apalagi peta politik di Indonesia, seperti yang disampaikan Jokowi belum jelas hingga saat ini.

"Ya itu kan maksudnya aja banter-banter, engko nek nabrak pie? (jangan cepat-cepat, nanti kalau nabrak bagaimana?)," ujarnya sembari bercanda.

Sebelumnya Jokowi sejumlah partai politik (parpol)mulai menampakkan dukungannya pada figur-figur tertentu. Namun dia meminta relawan Projo untuk tidak tergesa-gesa melakukan hal yang sama.

"Urusan politik ojo kesusu sik, jangan tergesa gesa," paparnya.

Meski tokoh yang akan didukung Projo sudah ada, Jokowi meminta para relawan untuk bersabar hingga waktu yang tepat. Dirinya sebagai Dewan Pembina Projo akan mencari berbagai masukan relawan, mulai dari tingkat atas hingga paling bawah.

"Keputusan akan saya dengar dari bapak-ibu (relawan). Semua saya ajak bicara, jangan tergesa-gesa karena dinamika politik sekarang ini masih belum jelas. Partai apa mencalonkan siapa belum jelas sehingga jangan sampai keliru (memilih). Kalau sudah ada (calon yang jelas), saya jadi enak [menyebut nama], kalau ndesek (mendesak) saya, saya nanti keprucut (salah omong). Sekali lagi ojo kesusu disik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI