Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah dokumen dari hasil penggeledahan terkait pengusutan kasus suap izin pembangunan apartemen di wilayah Yogyakarta yang kini telah menjerat eks Wali Kota Haryadi Suyuti menjadi tersangka.
Pernyataan tersebut disampaikan Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
"Ditemukan dan diamankan antara lain berbagai dokumen permohonan perizinan yang diduga terkait dengan perkara," saat dikonfirmasi pada Senin (13/6/2022).
Barang bukti tersebut ditemukan penyidik antirasuah dalam penggeledahan di rumah kediaman tersangka Vice President Real Estate PT Summarecon Agung, Oon Nusihono (ON) di Jakarta, pada Jumat (10/6/2022).
Selanjutnya, kata Ali, tim penyidik antirasuah akan melakukan penyitaan dan mengkonfirmasi barang bukti kepada sejumlah pihak yang nntinya akan dipanggil dalam pemeriksaan.
"Segera dianalisa dan disita untuk kemudian dikonfirmasi pada para saksi dan para tersangka," imbuhnya
Sebelumnya, KPK juga sudah melakukan serangkaian penggeledahan di Kantor PT Summarecon Agung Tbk. Tim KPK menemukan sejumlah uang hingga dokumen diduga terkait perkara.
Terkait uang yang disita, KPK belum mentotal keseluruhan jumlah uang tersebut. Lantaran masih dilakukan perhitungan oleh tim penyidik.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Haryadi bersama tiga tersangka lain. Mereka yakni, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Pemkot Yogyakarta, Nurwidhihartana (NWH) dan Sekretaris Pribadi sekaligus ajudan Haryadi, Triyanto Budi Yuwono (TBY).
Baca Juga: Geledah Rumah Pribadi Eks Walkot Yogyakarta Haryadi Suyuti, KPK Sita Dokumen hingga Alat Elektronik
Sedangkan, tersangka pemberi suap yakni Vice President Real Estate PT Summarecon Agung, Oon Nusihono (ON).