Aksi Mogok Ribuan Sopir Truk di Korea Selatan, Ini 7 Sektor yang Kena Dampak

Senin, 13 Juni 2022 | 12:51 WIB
Aksi Mogok Ribuan Sopir Truk di Korea Selatan, Ini 7 Sektor yang Kena Dampak
Anggota serikat Solidaritas Pengemudi Truk Kargo mengikuti aksi protes di depan pabrik Kia Motor di Gwangju, Korea Selatan, 10 Juni 2022. (ANTARA/Yonhap via Reuters/as)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan sopir truk di Korea Selatan melakukan aksi pemogokan sejak tujuh hari lalu.

Para sopir truk melancarkan aksi itu untuk menuntut tambahan upah di tengah kenaikan harga bahan bakar.

Diketahui, aksi para sopir truk berdampak pada sejumlah sektor. Aksi mereka memperlambat pengiriman, mengganggu proses produksi, dan menimbulkan risiko baru pada rantai pasokan global.

Sejumlah sektor berikut ini ikut terdampak aksi pemogokan ribuan sopir truk tersebut.

Baca Juga: Renault Korea Bakal Luncurkan Mobil Listrik Perdana di 2026

Pelabuhan dan Kontainer

Pelabuhan Busan yang merupakan pelabuhan kontainer terbesar ketujuh di dunia, mengatakan pemogokan telah memangkas lalu lintas kontainer sebesar dua pertiga dari biasanya.

Kata seorang pejabat pemerintah, tempat-tempat penyimpanan kontainer mulai penuh dan otoritas sedang mencari cara untuk menambah kapasitas.

Lalu lintas kontainer di pelabuhan Ulsan, yang menyumbang sekitar 10 persen lalu lintas pelabuhan di Korsel, telah ditangguhkan sejak Selasa, menurut seorang pejabat.

Otomotif

Baca Juga: Keisya Levronka Disebut Mirip Artis Korea Seo Ye Ji, Netizen: Justru Lebih Mirip Chef Renatta

Pabrik terbesar Hyundai Motor Co di Ulsan mencatat penurunan produksi hingga sekitar 60 persen pada Jumat karena kekurangan komponen, menurut pengurus serikat di produsen otomotif itu. Pabrik itu beroperasi ekstra selama akhir pekan untuk mengejar pesanan.

Hyundai mengakui adanya gangguan, tetapi menolak memberikan perincian. Pabrik di Ulsan memproduksi sekitar 6.000 unit kendaraan per hari, kata serikat.

Aksi mogok telah membuat Hyundai merugi sekitar 4.000-5.000 unit senilai 235 miliar won (Rp2,67 triliun) hingga Jumat.

Ratusan pengemudi truk berunjuk rasa di depan pabrik Hyundai di Ulsan pada akhir pekan tetapi tidak memblokade kendaraan yang keluar-masuk, kata seorang saksi.

Karyawan Kia Corp mengirim mobil yang baru dirakit untuk memenuhi pesanan, kata sejumlah pelanggan. Juru bicara Kia belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Hankook Tire & Technology Co Ltd, pemasok raksasa otomotif seperti Volkswagen AG dan Mercedes-Benz Group AG, mencatat penurunan pengiriman harian hingga sekitar 50 persen dari normal, kata juru bicaranya.

Baterai

Produsen baterai LG Energy Solution Ltd, SK On, dan Samsung SDI Co Ltd bersama-sama menguasai lebih dari seperempat pasar baterai listrik global.

Salah satu produsen baterai mengirim barang sebelum aksi mogok untuk berjaga-jaga, kata seorang sumber anonim.

Produsen itu tidak mengalami gangguan pekan lalu tetapi akan mengevaluasi penanganan kiriman jika aksi mogok berlanjut, katanya.

Semen dan Baja

Produsen baja POSCO Holdings Inc mengatakan pemogokan telah menunda sepertiga pengiriman dari dua pabriknya atau 35.000 ton per hari.

Sebuah produsen semen telah berhenti mengirim selama empat hari hingga Jumat ketika para sopir truk berkumpul di luar gerbang. Selain itu, bahan baku semakin habis dan gudang penyimpanan hampir penuh, kata seorang eksekutifnya.

Sopir-sopir truk memblokade akses masuk ke pabrik Hanil Cement Co Ltd dan Sungshin Cement Co Ltd di provinsi Chungcheong, kantor berita Newsis melaporkan.

Kedua produsen itu berencana menambah pengiriman lewat kereta api untuk mengurangi dampak, kata Newsis.

Juru bicara Hanil menolak mengomentari blokade itu, tetapi memastikan bahwa perusahaannya menggunakan kereta untuk mengangkut bahan baku. Fasilitas produksi tahap akhir perusahaan itu telah berhenti beroperasi akibat kekurangan ruang penyimpanan, katanya.

Seorang petinggi Asosiasi Semen Korea mengatakan pada Minggu bahwa sekitar 90 persen semen tidak bisa diangkut dari pabrik-pabrik anggotanya akibat pemogokan.

Asosiasi itu memperkirakan pendapatan harian yang hilang mencapai sekitar 15 miliar won (Rp170,73 miliar) sejak aksi mogok dimulai Selasa lalu. Hingga Jumat, total kerugian diperkirakan mencapai 60 miliar won.

Semikonduktor

Menurut pengurus serikat Park Jeong-tae, para sopir yang mogok berencana juga menghambat pengiriman bahan baku semikonduktor yang diproduksi di Ulsan.

Samsung Electronics Co Ltd dan SK Hynix Inc, dua produsen keping memori terbesar di dunia, menolak berkomentar.

Seorang sumber di salah satu produsen utama semikonduktor memperkirakan tidak akan ada gangguan dalam waktu dekat berdasarkan persediaan bahan baku.

Penyulingan dan Petrokimia

Rata-rata pengiriman harian produk petrokimia Korsel telah terpangkas hingga 10 persen dari volume normal 74.000 ton sejak pemogokan, menurut Asosiasi Industri Petrokimia Korea, Senin.

Jumlah kendaraan yang memasuki kompleks petrokimia Ulsan anjlok sekitar 90 persen dari biasanya. Para sopir truk meminta rekannya yang bukan anggota serikat untuk tidak memasuki kompleks, kata Park dari serikat sopir truk.

Pemogokan mengancam logistik bagi polietilen dan polipropilen, kata seorang sumber.

Sebuah penyuling besar mengaku belum melihat dampak signifikan pada pengiriman hingga Kamis. Pompa-pompa bensin biasanya memiliki cadangan hingga dua pekan, tetapi situasinya akan memburuk jika pemogokan berlarut-larut, kata seorang eksekutif di perusahaan itu.

Korsel memiliki kapasitas penyulingan terbesar kelima di dunia dan memiliki kapasitas penyulingan minyak mentah 3,3 juta barel per hari pada awal 2020.

HiteJinro

Polisi telah menangkap lebih dari 24 orang, termasuk anggota serikat sopir truk, karena memblokade pabrik bir HiteJinro Co Ltd di Icheon, Seoul, kata kantor berita Yonhap.

Juru bicara HiteJinro menolak berkomentar tentang penangkapan itu, tetapi memastikan bahwa anggota serikat sopir truk memblokade jalan masuk di dua pabriknya di Incheon dan Cheongju.

Blokade itu membuat perusahaan kesulitan logistik dan mengurangi pengiriman produk sampai 60 persen dari biasanya hingga Minggu. (ANTARA/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI