4. Memanjatkan Doa di Muzadalifah
Setelah matahari terbenam, para jamaah haji pergi ke Muzadalifah (sebuah kota di antara Mina dan Gunung Arafat) untuk merayakan doa malam dan beristirahat malam sampai Subuh berdoa sebagai persiapan untuk melaksanakan ritual rajam iblis keesokan harinya. Jamaah mengambil 49 kerikil dengan ukuran yang sama untuk dilempar sebagai simbol merajam iblis atau Rami.
Pada hari ke-10 Dhu al-Hijjah, para jamaah berangkat ke Mekkah sebelum matahari terbenam untuk melakukan Tawaf al-Ifadah dan Sa'iy dan kembali ke Mina untuk melakukan Rami, Nahr dan Halq.
5. Lakukan Rami di Mina
Pada hari ke-11 dan ke-12 haji, jamaah harus menyelesaikan rajam Iblis atau Rami. Sebelum matahari terbit, jamaah haji kembali ke Mina dan berpartisipasi dalam ritual yang dikenal sebagai lempar jumroh.
Tujuh kerikil (dengan ukuran yang sama) dilemparkan ke struktur batu yang dikenal sebagai Jamrat al-Aqabah. Ini adalah tindakan yang dilakukan pada siang hari setiap hari. Para jamaah diharuskan berangkat ke Mekkah sebelum matahari terbenam pada hari ke-12 Dhu al-Hijjah.
6. Kurban – Nahr
Puncak dari lempar jumroh adalah pelaksanaan kurban. Untuk ini jamaah haji dapat membeli voucher kurban atau kupon, yang menyatakan bahwa kurban telah dilakukan atas nama mereka.
Hewan kurban bisa berupa domba atau unta. Hewan itu disembelih dan dagingnya dikemas dan dikirim ke negara-negara Timur Tengah lainnya atau ke orang miskin.
7. Halq (mencukur kepala) atau Taqsir (memotong atau memperpendek rambut untuk pria dan wanita)