Suara.com - Seorang anak jadi korban perundungan atau bully yang dilakukan oleh tetangganya, yang juga masih berusia anak-anak.
Hal tersebut diketahui melalui unggahan akun Twitter @SeputarTetangga pada Sabtu (11/06/22) kemarin. Unggahan ini diduga diunggah oleh ibu dari anak korban perundungan, dan menjadi viral.
"Anak kecil tapi sudah melakukan praktik kekerasan ke sesama sejak dini," tulis pengirim twit.
Dalam curhatannya, ibu ini mengungkapkan bahwa pelaku perundungan dilakukan oleh dua orang anak tetangganya yang merupakan kakak beradik.
Baca Juga: Driver Ojol Ini Syok Usai Antar Paket: Customer: Nenek Nila Itu Tidak Ada
Anaknya pernah kena toyor hingga tendang oleh oknum kakak tersebut. Perlakuan tersebut dilakukan di depan mata pengirim cuitan ini.
Sedangkan oknum adik yang merupakan anak tetangganya itu pernah dua kali mencukur rambut anaknya hingga pitak.
"Capek banget sih sama anak tetangga yang nakalin anakku. Anakku pernah ditendang sama kakaknya dan ditoyor kepala. Di depan mata kepalaku sendiri, langsung aku tegur dengan nada keras," ungkap pengirim cuitan.
"Adiknya si tukang tendang sudah 2 kali cukur rambut anakku. Yang pertama sampai pitak, aku diamin. Yang kedua sampai poni anakku tidak ada lagi habis dipangkas mereka," lanjutnya.
Karena rambut anaknya ini dicukur paksa oleh dua orang anak tetangganya tersebut, akhirnya ibu ini memutuskan untuk merapikan rambut anaknya. Anaknya malah kembali dirundung secara verbal karena rambutnya yang botak.
Baca Juga: Aksinya Viral di Media Sosial, Pelaku Eksibisionis di Cipayung Diburu Polisi
"Sekarang anakku aku rapikan rambutnya sampai rata. Mereka malah bully anakku botak. Lalu mereka ambil topi anakku," ujarnya.
Sosok ibu ini kemudian menerangkan jika dirinya sudah melarang anaknya untuk bermain dengan dua orang anak tetangganya tersebut. Namun sang anak tidak bisa diam di rumah dan tetap bermain dengan kedua anak yang kerap kali melakukan perundungan.
"Aku sudah larang anakku main lagi sama mereka. Tapi tetap dia tidak bisa diam di rumah. Selalu main lagi dan selalu di-bully," jelasnya.
Selanjutnya, ia pun mengungkapkan bahwa dirinya dan suami sudah mencoba menghubungi serta mendatangi orang tua dari pelaku. Namun tidak ada tanggapan yang baik dari mereka.
"Tindakanku untuk anak tetangga ini sudah aku WhatsApp ibunya dan sudah disamperin juga sama suamiku. Tapi seperti tidak ada perasaan bersalah, malah menjelek-jelekkan anakku," terang sosok ibu ini.
Di akhir curhatannya, ibu ini menanyakan kepada warganet, langkah apa yang bisa ia lakukan untuk membuat pelaku perundungan tersebut jera.
"Apa yang harus aku lakuin lagi ya? Untuk buat mereka jera?" tanyanya.
Respons Warganet
Banyak warganet yang kemudian memberikan berbagai saran kepada sosok ibu yang anaknya jadi korban perundungan ini.
"Selalu siaga ada HP Kak. Rekam kelakuan mereka. Sodori videonya ke orang tua mereka. Karena kalau cuma lapor-lapor doang ke orang tua biasanya yang ada orang tuanya si anak anak itu yang ngamuk ke kita," komentar warganet.
"Rekam lalu sebarin ke grup kampung atau RT biar sekampun tahu. Ya salah sendiri diajak ngomong baik-baik nggak mau. Biarin hukum sosial yang berlaku," timpal warganet.
"Coba lapor ke ketua RT," tulis warganet yang lain.
"Laporin polisi aja," tambah warganet.