Jokowi Minta Presiden Baru Mau Lanjutkan Kinerjanya: Jangan Kembali ke TK Lagi

Stefanus Aranditio Suara.Com
Jum'at, 10 Juni 2022 | 17:27 WIB
Jokowi Minta Presiden Baru Mau Lanjutkan Kinerjanya: Jangan Kembali ke TK Lagi
Presiden Joko Widodo bersama Ketua DPR RI Puan Maharani (dua kiri), Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo (kanan), dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan (dua kanan) menyaksikan putaran final balapan mobil listrik Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6/2022). (ANTARA/Arif Ariadi/spt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta presiden Indonesia setelahnya mau melanjutkan program-program yang ia jalankan selama dua periode menjabat kepala negara.

Jokowi mengatakan, keberlanjutan program pemerintah yang baik harus terus dilanjutkan agar negara bisa stabil dari berbagai sektor mulai dari ekonomi hingga pendidikan.

"Pemimpinnya siapa pun terserah, tapi yang dilanjutkan adalah program-programnya, supaya ada kontinuitas, supaya ada keberlanjutan, jangan sampai pemimpin satu sudah mengerjakan, tidak dilanjutkan pemimpin berikutnya, ini yang bahaya," kata Jokowi dalam acara HUT HIPMI ke-50 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6/2022).

"Dan selalu kalau seperti itu mulai terus dari TK terus. sudah ke SMA, sudah ke SMA, mulai lagi dari TK, kapan kita sampai lulus universitas, ini bukan problem yang enteng," tegas Jokowi.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Presiden Dipastikan Tak Hadiri Pembukaan Pesta Kesenian Bali

Mantan Wali Kota Solo itu menyatakan, tantangan negara dalam tiga tahun terakhir ini sangat berat, mulai dari Pandemi Covid-19 hingga Perang Rusia vs Ukraina yang mengakibatkan ketidakpastian global.

"Kita ini sekarang sudah betul-betul, semua kepala negara saya pastikan pusing semua, urusan ekonomi pemulihan karena pandemi belum selesai, ditambah lagi perang di Ukraina," ucapnya.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta seluruh pihak untuk menjaga stabilitas politik jelang Pemilu 2024 di dalam negeri agar tidak menjadi masalah baru yang membebani negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI