Suara.com - Perjuangan panjang proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz selama dua pekan akhirnya membuahkan hasil. Jasadnya ditemukan polisi Bern di Bendungan Engehalde, Bern, Rabu (8/6/22). Apa saja metode pencarian yang selama ini digunakan?
Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dinyatakan hilang pada 26 Mei 2022 lalu. Eril yang terbang ke Swiss bersama keluarganya hendak mencari universitas untuk melanjutkan pendidikan S2.
Proses pencarian Eril dilakukan berbagai cara. Bahkan, Ridwan Kamil ikut turun langsung menyisir sungai untuk mencari keberadaan sang putra di tepi sungai. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan aktivitas Ridwan Kamil menyusuri sungai.
Pencarian ini dibantu penuh kepolisian wilayah Kota Bern, tim SAR dan warga setempat. Pencarian difokuskan dari titik awal jatuh hingga beberapa kilometer selanjutnya.
Baca Juga: Emmeril Kahn Mumtadz Ditemukan dalam Kondisi Tersenyum dan Utuh, Atalia Praratya: Allahu Akbar!
Berikut ini deretan metode pencarian jasad Eril hingga akhirnya ditemukan setelah proses dua pekan.
1. Perahu
Arus Sungai Aare masih cukup deras. Maka, pencarian menggunakan perahu menjadi yang paling aman. Perahu yang digunakan pun bukan perahu biasa.
Perahu itu dilengkapi sensor deteksi bahwa air sedalam 3 meter. Namun begitu, setelah beberapa hari difungsikan, pencarian belum membuahkan hasil. Kondisi air yang keruh karena lelehan salju mempersulit proses pencarian.
2. Drone Thermal
Baca Juga: Jenazah Eril Tiba di Bandung Minggu Lusa, Akan Dimakamkan di Makam Keluarga Cimaung
Drone thermal pun turut difungsikan untuk mencari Eril yang terseret arus Sungai Aare. Lagi-lagi, drone ini bukan sekadar alat yang bisa terbang dan punya kamera.
Drone yang difungsikan merupakan drone thermal. Drone yang bisa mendeteksi panas tubuh turut difungsikan. Namun, penggunaan drone itu terkendala hujan.
3. Libatkan Unsur Masyarakat
Masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar bantaran Sungai Aare turut dilibatkan dalam proses pencarian Eril. Masyarakat ini termasuk komunitas yang berkegiatan di Sungai Aare, seperti klub pemancing, dayung, sampai komunitas berkebun.
KBRI Bern membuat selebaran yang memuat foto terbaru dari Eril. Harapannya, ketika ada kelompok masyarakat yang menemukan, mereka bisa langsung menghubungi KBRI Bern.
4. Anjing Pelacak
Pihak kepolisian turut melibatkan anjing pelacak dalam proses pencarian jasad Eril. Dengan penciuman yang tajam, beberapa anjing pelacak sempat diturunkan di sekitar Sungai Aare. Namun, proses ini tak membuahkan hasill.
5. Penyelam
Metode ini menjadi yang paling diharapkan. Pasalnya, dengan turun ke dasar Sungai Aare, ada kemungkinan bahwa jasad Eril yang tersangkut di ranting bisa ditemukan.
Namun, cukup berbahaya untuk terus menurunkan penyelam di Sungai Aare. Pasalnya, kondisi arus sungai cukup deras. Selain itu, air yang berasal dari lelehan salju sangat dingin hingga bisa membahayakan para penyelam.
Dari sederet proses yang digunakan, akhirnya jasad Eril bisa ditemukan setelah dua pekan. Ada laporan yang datang dari masyarakat bahwa jasad seorang pria berada di cekungan bendungan Engehalde.
Laporan itu disikapi kepolisian Bern dengan menerjunkan polisi kemaritiman. Akhirnya setelah dilakukan identifikasi, jasad pria tersebut adalah warga Indonesia yang bernama Eril.
"Sejak hilang, tindakan pencarian intensif telah dilakukan. Banyak layanan darurat mencari orang hilang dari darat dan air. Antara lain, drone, perahu, penyelam, dan anjing polisi digunakan. Semua penyelidikan sekarang selesai," keterangan dalam laman resmi kepolisian Bern berbahasa Jerman, Kamis (9/6/22).
Cekungan Bendungan Engehalde berjarak sekitar 5 kilometer dari titik awal Eril terseret arus Sungai Aare. Saat ini, KBRI bersama keluarga fokus memulangkan jasad Eril ke Indonesia.
Kontributor : Lukman Hakim