Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois. Dimyati meninggal dunia pada Jumat (10/6/2022).
"innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Saya atas nama pribadi, bangsa, dan negara, mengucapkan duka cita yang mendalam atas berpulangnya ulama kharismatik bapak KH Dimyati Rois," kata Jokowi melalui video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
Jokowi mengenang Dimyati sebagai sosok ulama besar yang berpengetahuan luas, rendah hati, penuh dengan kesederhanaan, disegani serta dihormati berbagai kalangan. Menurutnya, Dimyati juga telah menjadi teladan bagi banyak orang selama masa hidupnya.
"Semasa hidupnya Abah Dim juga menjadi teladan bagi kita semua untuk memupuk kemandirian di bidang ekonomi serta mengajarkan santrinya berwirausaha," ucapnya.
Baca Juga: Resmikan Persemaian Rumpin di Bogor, Jokowi: Kita Perbaiki Lingkungan Dengan Aksi yang Jelas
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendoakan Dimyati.
"Mari kita doakan Abah Dim mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT."
Meninggal di Rumah Sakit
Melansir dari Antara, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois meninggal dunia di Rumah Sakit Telogorejo Semarang, pada Jumat dini hari (10/6/2022).
Sekretaris DPW PKB Jawa Tengah, Sukirman, membenarkan kabar meninggalnya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah, Kaliwungu, Kabupaten Kendal tersebut.
Baca Juga: Jasad Eril Ditemukan, Presiden Jokowi Kasih Perintah Khusus kepada Kemenlu
"Benar, jenazah disemayamkan di Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu Kaliwungu," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah itu.
Menurut dia, almarhum rencananya akan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2 di Srogo, Kabupaten Kendal.
Sementara Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah K.H. Munif Abdul Muchit mengaku kehilangan sosok kiai yang layak untuk diteladani generasi muda NU itu.
Kiai Dimyati tercatat sempat terpilih sebagai salah satu dari sembilan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dalam gelaran dua Muktamar NU tahun 2021 dan 2015.
Pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung akhir 2021, Dimyati terpilih sebagai anggota AHWA.
Meski mendapat suara terbanyak pada saat itu, yakni 503 suara, bersama delapan kiai lainnya, Ia memilih Miftachul Akhyar untuk mengisi posisi Rais Aam PBNU.