Suara.com - Anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, akhirnya berhasil ditemukan. Eril ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Bendungan Engehalde pada Rabu (8/6/2022) pagi waktu Swiss.
Dengan demikian, Eril akhirnya ditemukan usai dilakukan pencarian selama 12 hari. Hal ini pun ikut menjadi sorotan, apa yang menyebabkan pencarian Eril sampai memakan waktu hampir dua pekan?
Kontributor internasional Kompas, Krisna Diantha, menyampaikan beberapa hal yang kemungkinan menjadi penyebab pencarian dan penemuan Eril memakan waktu sampai belasan hari.
Dipantau Suara.com dari video unggahan akun Instagram @insta_julid, Krisna membeberkan beberapa upaya otoritas Swiss untuk mencari Eril.
Baca Juga: Kronologi Jasad Eril Pertama Kali Ditemukan Penjaga Pintu Air Bendungan Engehalde
Disebutkan pada awal-awal pencarian, otoritas menggunakan sejumlah metode lengkap seperti drone, perahu dengan teleskop khusus, jalur darat, anjing pelacak, serta tentu saja menyusuri Sungai Aare itu sendiri.
"Tapi pada akhirnya hanya perahu boat dan jalan darat yang kira-kira setelah seminggu, ini juga menyangkut biaya saya kira," jelas Krisna, dikutip pada Jumat (10/3/2022).
Pencarian ini pun tak selalu berjalan mulus lantaran ada beberapa kendala yang dijumpai tim penyelamat. Kendala-kendala inilah yang pada akhirnya membuat pencarian Eril memakan waktu cukup lama.
"Sungai Aare itu airnya deras dan banyak akar pohon," terang Krisna. Menurutnya ada banyak pohon mati dari gunung yang berada di kedalaman Sungai Aare dan bisa jadi menyebabkan tubuh Eril tersangkut.
"Jadi mungkin agak lama," sambungnya.
Baca Juga: Eril Sudah Ditemukan, "Yellow Notice" Pencarian Segera Ditutup, Polri Tunggu Konfirmasi NCB
Bukan cuma perkara arus dan akar pohon, kondisi di Bendungan Engehalde juga menjadi faktor lamanya pencarian Eril. Pasalnya tidak semua orang bisa dan boleh menyelam di Bendungan Engehalde.
"Kemudian di bendungan itu tidak semua penyelam bisa, itu hanya orang yang tahu," katanya. Orang-orang, jelas Krisna, hanya diperbolehkan menyelam di area yang airnya tenang.
"Dan di bendungan saya kira tidak bisa orang menyelam di sana, hanya di danau dan di airnya yang tenang," imbuh Krisna. "Jadi ya itu yang menyebabkan agak lama pencarian dan ditemukan."
Faktor itulah yang menyebabkan tubuh Eril baru ditemukan setelah 12 hari, walaupun Bendungan Engehalde menjadi salah satu titik pencarian yang didatangi oleh tim penyelamat sejak awal Eril dilaporkan hilang.
Ditemukannya Eril di Bendungan Engehalde dianggap bak mukjizat lantaran biasanya jenazah korban tenggelam di Sungai Aare baru ditemukan di danau buatan untuk pembangkit listrik pasca bendungan tersebut.
Video ini menuai banyak respons terharu dari warganet. Publik kembali dibuat terenyuh karena meyakini banyaknya doa yang dipanjatkan turut membantu proses pencarian dan ditemukannya Eril.
"Aa eril orang baik bahkan seindonesia ngedoain aa eril.. uda jadi takdir Allah buat aa eril. Yang ga mungkin jadi mungkin.. bahagia disana ya aa eril, ditunggu pulangnya ya aa :') makasih aa uda pulang," komentar warganet.
"Banyak yang mendoakan jadi dimudahkan pencarian jenazahnya, alhamdulillah sudah diketemukan bisa dibawa pulang ke indonesia untuk dimakamkan," kata warganet.
"Karena alm orang baik, dan berkat orang-orang yang mendoakannya , seindonesia berdoa untuk alm .. Jadi dipermudah oleh yang di atas .." timpal yang lainnya.
Penjelasan selengkapnya bisa disimak di video berikut ini.
Kronologi Penemuan Eril di Bendungan Engehalde
Kepolisian Bern merilis pernyataan resmi mengenai penemuan Eril pada Kamis (9/6/2022) malam waktu Indonesia.
Lewat rilis itu, Kepolisian Bern mengonfirmasi tubuh yang ditemukan di pintu air Bendungan Engehalde pada Rabu (8/6/2022) pukul 06.50 pagi waktu setempat adalah putra sang Gubernur Jabar.
"Tubuh tak bernyawa seorang pria ditemukan Rabu pagi di Aare, di Bendungan Engehalde di Bern. Almarhum merupakan WNI yang mengalami insiden di sungai pada 26 Mei 2022," demikian yang tertulis pada laporan resmi Kepolisian Bern.
Ditemukannya jenazah Eril, menurut polisi, bermula dari laporan warga yang melihat sosok tubuh pria yang tak lagi bergerak di kawasan Bendungan Engehalde.
Kepolisian Bern melalui Polisi Cantonal Bernese segera memeriksa laporan tersebut dan menemukan mayat di cekungan bendungan.