"Thamrin berhasil menyatukan sepakbola dengan gerakan kebangsaan, bukti paling ketara VIJ lahir sebulan pasca Kongres Pemuda 28 Oktober 1928," kata Rizal.
Ia menyebutkan banyak pertimbangan lain yang membuat nama MH Thamrin harus menjadi pengganti JIS. Mulai dari menyuarakan soal diskriminasi dalam sepak bola di masa lalu hingga mengubah sepak bola jadi penghubung rakyat dengan tokoh pergerakan.
Bahkan, visinya juga menorehkan prestasi karena mampu membuat dunia melihat potensi sepak bola Indonesia saat itu. Tim sepak bola Surabaya di era penjajahan yang diisi oleh pemain terbaik Belanda berhasil ditaklukan VIJ.
"Banyak kisah yang menjadi penanda amal sejarah Thamrin dalam sepakbola Jakarta dan Indonesia serta jadi legacy atau warisan yang khas," tuturnya.
"Tidakkah semua itu cukup jadi pertimbangan stadion baru di Jakarta? Seharusnya menyematkan namanya Thamrin. Berilah nama Stadion MH Thamrin."