Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah menyusul keputusan mereka berkolaborasi dengan membentuk koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera.
Pekerjaan rumah itu ialah bagaimana bisa menyetop stigma yang selama ini kerap menyebut tidak ada kecocokan antara PKB dan PKS.
"Tentu memang yang harus kita akui bahwa PKB dan PKS ini sering menjadi framing yang kurang baik di masyarakat. Seakan-akan kami tidak bisa bertemu," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Kamis (9/6/2022).
"Padahal kami sama-sama mengusung politik untuk kesejahteraan, lahir reformasi, dulu poros tengah," tutur Jazilul.
Jazilul mengatakan PKB harus menjelaskan ketidakbenaran stigma di atas kepada para konstituen pada khususnya dan publik pada umumnya.
"Kami sebenarnya terus terang masih harus menjelaskan kepada PKB, kepada konstituen kami di bawah atas kesalahpahaman bahwa ini beda akidah. Seakan-akan PKS beda akidah dengan PKB," jelasnya.
Hal itu yang benar-benar harus diluruskan oleh PKB untuk melancarkan kolaborasi yang mulai dibangun dengan PKS.
Perihal akidah, Jazilul menegaskan bahwa tidak ada persoalan akidah sebagaimana stigma yang selama ini terpelihara.
"Yang akidah itu juga menjadi bagian yang selalu juga disampaikan atau dilakukan oleh PKB. Jadi itu juga tantangan lah. Kami juga tahu itu bukan perkara mudah buat saya, buat PKB untuk bersama-sama. Demikian juga dengan PKS," ujarnya.
Baca Juga: Sebut Koalisi PKS-PKB Bikin Pilpres 2024 Berwarna, PPP: Tapi Tak Cukup Buat Usung Capres
Kurang Satu Partai