Suara.com - Sebagai pendahuluan dari PropertyGuru Indonesia Property Awards tahunan, diselenggarakan CEO & Leaders Forum 2022 untuk memfasilitasi pertukaran ide dan wawasan antara developers dan stakeholders real estat di Indonesia.
Forum bertemakan ‘Expert Views on Real Estate Opportunities and Challenges in the National Capital (IKN)’ tersebut, menyikapi potensi investasi IKN, yang juga dikenal sebagai Nusantara, yang memulai pengembangan tahap pertama tahun ini. Diskusi ini bertujuan untuk menampilkan kontribusi sektor real estate dalam memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Forum CEO & Leaders PropertyGuru Indonesia Property Awards sendiri mengumpulkan sekitar 100 pelaku bisnis di sektor properti, serta panel juri yang terhormat dari PropertyGuru Indonesia Property Awards, perwakilan HLB, pengawas resmi Anugerah dan memilih anggota pers Indonesia.
Sementara untuk pembicara dalam forum tersebut diantaranya adalah Wakil Ketua Otoritas Ibu Kota Nusantara, Dhony Rahajoe, Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI), Hari Ganie dan Direktur Perencanaan Infrastruktur Deputi Perencanaan Investasi Kementerian Investasi, Moris Nuaimi.
Wakil Ketua Otoritas Ibu Kota Nusantara, Dhony Rahajoe mengatakan IKN sendiri dalam tahap pengembangan awal akan berfokus pada pengembangan konektivitas, kantor pemerintahan hingga hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), diketahui akan ada 15.000-60.000 ASN/TNI/Polri di DKI Jakarta yang akan pindah ke IKN selama tahun 2022-2024.
Dhony juga menuturkan untuk memperlancar pembangunan tersebut dibutuhkan peran dari para investor. "Saya ingin gelar karpet merah untuk investor, saya ingin berikan di Indonesia ada insentif di IKN insentifnya harus plus," ucap Dhony di Jakarta (9/6/2022).
Ia menambahkan, dalam membangun ibu kota yang nantinya menjadi sebuah pusat keberagaman harus ada penyamaan visi dan misi dari seluruh pihak terkait.
“Kemudian menjadi satu pertumbuhan ekonomi, menjadi kota yang sustain. Visi yang sama ini saya yakin sudah menjadi tuntutan dalam Environmental, social, and governance (ESG) report. Ini kita bisa sama-sama mengusung karena pemerintah ingin membuat model yang betul-betul harus sustain tidak hanya dalam teori. Nah, lahan ini sudah tersedia, konsep sudah ada. Saya juga sudah punya ukuran untuk kavling A,B,C,D, untuk kepentingan apa, untuk komersil ada, sosial ada. Kalau mau melihat peluang walaupun selubang jarum, kita bisa bertemu, karena kita butuh kolaborasi,” papar Dhony.
Baca Juga: SPLU Ditempatkan di Titik Nol IKN Nusantara, PLN: IKN Masih Jauh dari Mana-mana