Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, populasi penduduk dunia yang memiliki akses internet tumbuh menjadi 63 persen pada 2021. Namun demikian, masih terdapat 37 persen populasi sisanya yang masih belum memiliki akses internet.
Aebanyak 96 persen berada di negara berkembang, khususnya perempuan yang menjadi minoritas secara digital di banyak negara.
“Jadi kesenjangan tidak hanya terjadi antarnegara yaitu antara negara kaya, negara berpenghasilan menengah, dan negara berpenghasilan rendah, tetapi juga di negara-negara dengan pengguna internet di perkotaan lebih tinggi dua kali dari pada di pedesaan,” ungkap Sri Mulyani dalam G20 High-Level Seminar on Digital Infrastructure: Closing the Digital Divide secara hybrid, Kamis (9/6/2022).
Oleh karena itu, Sri Mulyani menegaskan bahwa sangat penting pembahasan di dalam G20 hari ini untuk mencari solusi di dalam rangka mempersempit kesenjangan digital agar tidak menjadi lebih buruk dan menciptakan ketimpangan yang semakin parah.
Baca Juga: Ungkap Triliunan Bansos untuk Petani dan Nelayan, Menkeu Kecewa NTP dan NTN Tak Diperhatikan
“Kita perlu mengembangkan sumber pembiayaan yang blended dan inovatif antara skema pembiayaan publik dan swasta, serta mempererat koordinasi dan kerjasama antara sektor publik dan swasta," ucapnya.
Dan yang tak kalah penting kata dia memastikan lingkungan domestik yang mendukung dalam kerangka keuangan untuk menarik investasi. "Kami telah melihat investor memilih proyek yang didasarkan pada kerangka hukum dan peraturan yang menciptakan lebih banyak kepastian, kemudian membantu mereka membuat keputusan untuk berinvestasi di negara-negara tersebut,” paparnya.
Menurut dia penyediaan akses dan keterampilan untuk memanfaatkan internet dapat membantu banyak hal. Di antaranya memudahkan pencari kerja untuk melamar pekerjaan dan pengusaha mencari pekerja, menciptakan keuntungan produktivitas, membantu pelaku usaha khususnya industri kecil dan menengah dalam memperluas jangkauan pemasaran dengan fasilitas e-commerce, peningkatan pelayanan akses kesehatan dan pendidikan, serta peningkatan inklusi keuangan digital.