Suara.com - Bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) ditetapkan menjadi tanggap darurat oleh pemerintah.
Pemberlakuan status tanggap darurat berlaku sejak 8 Juni 2022 hingga 14 Juni 2022.
"Pemerintah telah menetapkan gempa Mamuju status tanggap darurat sejak 8 Juni 2022 sampai 14 Juni 2022, atau hingga seminggu ke depan," kata Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi Duka di Mamuju, Kamis (9/6/2022).
Dengan penetapan status tanggap darurat, pemerintah di Mamuju diharapkan segera melakukan penanggulangan dampak bencana gempa.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa Mamuju, Rumah Rusak Akan Diganti
Menurut Sitti, dampak gempa di Mamuju terjadi di sejumlah kecamatan yang meliputi Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju, Simboro dan Kalukku hingga mengakibatkan terganggunya fungsi layanan umum.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Taslim Sukirno menyatakan, sedikitnya 70 rumah rusak akibat gempa tersebut.
"Informasi rumah rusak yang berhasil didata akibat gempa Mamuju, sebanyak 70 unit dan data itu masih bersifat sementara," katanya.
Lebih lanjut, ia mengemukakan BPBD Mamuju masih melakukan pendataan rumah yang rusak akibat gempa pada sejumlah kecamatan di Mamuju.
Selain kerusakan rumah, ia mengemukakan jumlah pengungsi akibat Gempa Mamuju hingga mencapai 7.670 orang.
Baca Juga: Tiga Kali Gempa Susulan di Mamuju, BNPB Minta Warga Kembali ke Rumah
Ia mengemukakan, ribuan pengungsi tersebut berada di sejumlah titik pengungsian, seperti di Stadion Manakarra, Kantor TVRI Sulbar, Kantor Bupati Mamuju, Jalur Dua Kota Mamuju dan sejumlah titik di Kecamatan Tappalang Barat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, titik Gempa Mamuju berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer dari Kota Mamuju dengan kedalaman 10 kilometer, episentrum gempa berada pada koordinat 2,77 lintang selatan dan 118,56 bujur timur.
Dampak Gempa Mamuju tersebut menimbulkan korban luka ringan delapan orang dan luka berat satu orang, namun tidak ada korban jiwa.
Selain itu terdapat pula empat unit bangunan pemerintah serta satu unit masjid dan kantor PLN Cabang Mamuju rusak. (Antara)