Suara.com - Penggeledahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian di Sekretariat Khilafatul Muslimin Surabaya Raya pada Rabu, (08/06/2022) kemarin. Dari penggeledahan tersebut, polisi menemukan berbagai macam barang bukti, antara lain beberapa spanduk, flyer, dan beberapa dokumen lain yang membuktikan organisasi ini masih aktif berjalan.
Tuduhan-tuduhan adanya aliran terorisme di golongan ini membuat polisi pun melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Lalu, apa sebenarnya organisasi Khilafatul Muslimin ini?
Organisasi yang berlandaskan khilafah ini awalnya berdiri pada tahun 1977 dan didirikan oleh Abdul Qadir Baraja. Dalam pembentukannya, organisasi ini berpusat di Lampung. Berbagai gerakan juga sudah dilakukan oleh golongan ini, mengingat strukturnya yang bertumpu pada Khalifah Pusat dan erat dengan kegiatan keislaman.
Baca Juga: 18 Anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Diperiksa Begiliran di Polda Jatim
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak gerakan yang dilakukan atau didukung oleh Khilafah Muslimin ini yang dianggap menyeleweng dari kaidah agama Islam yang sebenarnya. Sebut saja seperti keterlibatan sang pemimpin, Abdul Qadir Baraja dalam kasus terorisme pada tahun 1985 membuat masyarakat curiga akan kegiatan organisasi ini.
Bukan hanya itu, dalam rekam jejaknya, Abdul Qadir Baraja selaku pemimpin juga pernah membentuk Majelis Mujahidin pada tahun 2000.
Masyarakat yang tinggal disekitar beberapa markas Khilafah Muslimin ini ada yang mengaku bahwa kegiatan organisasi yang sedang diawasi oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) ini hanyalah sebatas pengajian.
Selain itu, pihak Khilafah Muslimin ini juga sempat mengklaim keterlibatan mereka dalam konvoi motor di daerah Cawang, Jakarta Timur pada Minggu (29/05/2022) lalu dan sempat menghebohkan warga. Aksi konvoi yang diduga diboncengi oleh banyak organisasi dan golongan islam ini membuat warga mulai curiga dan melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Kontroversi lain yang sempat diungkap oleh Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebutkan bahwa organisasi ini sangat lekat dengan radikalisme, sehingga dianggap membahayakan masyarakat karena dapat dipengaruhi oleh ajaran-ajaran mereka.
Baca Juga: Abdul Qadir Baraja Ditangkap, Polisi Langsung Ontrog Ponpes Khilafatul Muslimin di Cihuni Sukabumi
Kedekatan organisasi Khilafah Muslimin ini dengan kelompok lain seperti HTI dan ISIS juga diungkap oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid yang mengatakan bahwa organisasi ini termasuk organisasi yang berbahaya, sehingga masih dalam pengawasan BNPT dan akan diselidiki tentang pergerakan serta tujuan utama dari organisasi ini.
Kontributor : Dea Nabila