Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli menyentil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Kali ini, sentilannya terkait dengan pernyataan koordinator FPI Reborn.
Dalam cuitannya, Guntur Romli mengutip soal pemberitaan Koordinator FPI Reborn yang mengaku dibayar Rp 150 ribu untuk dukung Anies Nyapres.
"Emang ada dukung Anies enggak pake bayaran?" tulis Guntur Romli di akun Twitternya pada Rabu (9/6/2022).
Baca Juga: Mau Ambil Kaos yang Dibagikan, Seorang Warga Nyaris Tertabrak Mobil Rombongan Jokowi
"Jangan ngaku dibohongi, kalau ikut acaranya sampai selesai, kemudian ikut terima bagi-bagi duitnya. Bagi-baginya enggak rata, makanya ada yang ngamuk," tambahnya.
Cuitan Guntur Romli tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Gerombolan Fitnah ini berbagai upaya memutarbalikan fakta, sadis mainya bujer laknat," ungkap warganet.
"Kalau demo aman enggak dibubarin atau enggak ditembak itu artinya otak pembikin acara ada dipihak cebong," komentar warganet.
"Sekarang kita balik pertanyaannya trus emang lo dukung ganjar enggak pake bayaran?" imbuh warganet lain.
"Emang ada yang dukung ganjar tanpa dibayar pasti dibayar lah entah dibayar pake uang atau jabatan cetek kali," tambah warganet.
"Formula E keren, JIS keren, Anies emang keren," tulis warganet di kolom komentar.
Penyataan Koordinator Aksi
Media sosial dihebohkan dengan video massa beratribut Front Persaudaraan Islam (FPI) baru-baru mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan maju jadi Capres 2024.
Belakangan, seseorang mengaku bernama KH Khoerul Anam yang menjadi koordinator massa aksi meminta maaf kepada FPI atas aksinya itu.
Khoerul menjelaskan bahwa dirinya merasa ditipu seseorang bernama Edy yang mengajaknya untuk doa bersama di Monas.
Ia mengaku bahwa dirinya tidak diberitahu bahwa di balik doa bersama itu ternyata ada aksi terselubung.
Peserta aksi pun ternyata mendapatkan bayaran sebesar Rp 150 ribu yang dibagikan oleh Edy seusai demo.